Jadi Strategi Awal Lawan Kanker, MSD Indonesia dan YKI Ajak Tutup Kesenjangan Penanganan

Senin 05 Feb 2024 - 15:56 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

“Untuk itu, dibutuhkan dukungan dan kebersamaan dari keluarga dan lingkungan sekitar,” tutur Aru Wicaksono. 

Setiap tindakan kecil kita kata Aru Wicaksono, mulai dari peningkatan pemahaman diri, memberikan dukungan aktif.

Hingga keterbukaan terhadap perawatan yang inovatif memiliki dampak besar dalam memberikan perawatan terbaik bagi mereka yang sedang berjuang. 

BACA JUGA:6 Sayuran Ini Pantang Dimakan Penderita Penyakit Ginjal! Apa Saja?

BACA JUGA:Capaian Hebat JEC, 4 Dekade Berkiprah Wujudkan Standar Internasional untuk Optimalkan Penglihatan Indonesia

Dengan membekali diri dengan informasi yang tepat, diharapkan pasien bisa mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat, sehingga dapat mengurangi dampak dari penyakit. 

“Apalagi, saat ini pengobatan inovatif untuk kanker juga sudah tersedia di Indonesia,” tukasnya.

Selain pameran karya seni, terdapat rangkaian seminar dan talkshow edukasi - mulai dari mengenal jenis, cara mendeteksi kanker, dan tes penunjang untuk diagnosa kanker.

Hingga informasi seputar pengobatan kanker yang salah satunya adalah pengobatan inovatif yang telah tersedia di Indonesia. 

BACA JUGA:Resep Rebusan Daun Pandan, Bisa Untuk Mencegah Penyakit Jantung Lho!

BACA JUGA:Benarkah Ceker Ayam Mengandung Kolesterol Tinggi? Cek Faktanya Disini!

Salah satu terapi inovatif kanker adalah imunoterapi yang menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk melawan sel-sel kanker.

George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong perluasan edukasi terkait kanker guna menghilangkan kesenjangan informasi di masyarakat. 

Dengan langkah-langkah inovatif imbuh George, MSD Indonesia berupaya menjembatani pemahaman masyarakat tentang penyakit dan pengobatan kanker. 

“Semua ini kami lakukan dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif dalam perjuangan melawan kanker dan meningkatkan kualitas hidup para pasien,” tukas George.

BACA JUGA:6 Mitos Durian yang Masih Tersebar Luas, No 1 Mengandung Kolestrol, Mitos yang Menyesatkan!

Kategori :