Syahidnya Abbad bin Bisyr
Setelah wafatnya Rasulullah, gelombang kemurtadan melanda jazirah Arab.
BACA JUGA:Kisah Seputar Isra Mi'raj, Ini Beberapa Hikmah yang Bisa Kita Petik
Nabi-nabi palsu bermunculan. Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu bertindak tegas memerangi mereka.
Nabi palsu dengan kekuatan militer terbesar adalah Musailamah Al Kazdab.
Untuk menghancurkannya, Abu Bakar menyiapkan pasukan perang.
Abbad berada di barisan terdepan.
BACA JUGA:Kisah Sahabat Julaibib r.a, si Buruk Rupa yang Jadi Rebutan Bidadari di Surga
Pada awal peperangan, kaum muslimin selalu terpukul mundur oleh pasukan Musailamah.
Abbad melihat kekalahan kaum muslimin karena mereka saling bergantung satu sama lain.
Anshar mengandalkan muhajirin dan muhajirin mengandalkan Anshar.
Melihat pasukan kalang kabut dan justru saling menyalahkan, Abbad pun mengambil peran. Ia naik ke atas bukit dan menyeru.
“Wahai saudara-saudara Anshar, pisahkan diri kalian dari golongan lainnya lalu buanglah sarung-sarung pedang kalian. Jangan biarkan Islam diinjak-injak oleh musuh!”
Maka berkumpullah 400 orang Anshar menyambut seruan itu. Mereka berperang sepenuh tenaga.
Mereka saling berlomba dengan muhajirin hingga akhirnya kaum muslimin memenangi Perang Yamamah.