Kisah Abbad bin Bisyr r.a: Lebih Memilih Terputus Nyawanya daripada Memutus Bacaan Alquran dalam Salatnya (2)

Sabtu 10 Feb 2024 - 09:33 WIB
Reporter : Eko Wahyudi
Editor : Eko Wahyudi

Syahidnya Abbad bin Bisyr

Setelah wafatnya Rasulullah, gelombang kemurtadan melanda jazirah Arab.

BACA JUGA:Kisah Seputar Isra Mi'raj, Ini Beberapa Hikmah yang Bisa Kita Petik

Nabi-nabi palsu bermunculan. Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu bertindak tegas memerangi mereka.

Nabi palsu dengan kekuatan militer terbesar adalah Musailamah Al Kazdab. 

Untuk menghancurkannya, Abu Bakar menyiapkan pasukan perang. 

Abbad berada di barisan terdepan.

BACA JUGA:Kisah Sahabat Julaibib r.a, si Buruk Rupa yang Jadi Rebutan Bidadari di Surga

Pada awal peperangan, kaum muslimin selalu terpukul mundur oleh pasukan Musailamah. 

Abbad melihat kekalahan kaum muslimin karena mereka saling bergantung satu sama lain. 

Anshar mengandalkan muhajirin dan  muhajirin mengandalkan Anshar.

Melihat pasukan kalang kabut dan justru saling menyalahkan, Abbad pun mengambil peran.  Ia naik ke atas bukit dan menyeru. 

BACA JUGA:Masyaa Allah Tabarakallahu! Mahasiswi Cantik di Unsri Sukses Raih 2 Beasiswa Sekaligus, Yuk Simak Kisahnya!

“Wahai saudara-saudara Anshar, pisahkan diri kalian dari golongan lainnya lalu buanglah sarung-sarung pedang kalian. Jangan biarkan Islam diinjak-injak oleh musuh!”

Maka berkumpullah 400 orang Anshar menyambut seruan itu. Mereka berperang sepenuh tenaga. 

Mereka saling berlomba dengan muhajirin hingga akhirnya kaum muslimin memenangi Perang Yamamah.

Kategori :