Setelah semua dipastikan aman, ia pun memanfaatkan waktu itu untuk melaksanakan salat malam.
Seperti biasa, Abbad tenggelam dalam salatnya demikian khusyu.
Ia sangat menikmati bacaan Alquran pada malam sepi. Panjang bacaan tak terasa meski sepanjang siang energinya terkuras dalam perang dan perjalanan.
Dalam pekatnya malam itulah, sesosok prajurit musyrik mengendap-endap.
BACA JUGA:Ini Mitos Seputar Puasa Ramadan yang Sering Dipertanyakan Umat Islam
Ia menemukan istrinya terbunuh ketika pulang siang harinya, dan dengan dendam kesumat bersumpah demi Lata dan Uzza hendak membalaskan dendam itu.
Saat ini ia melihat pasukan Rasulullah sedang beristirahat dan hanya ada satu penjaga yang sedang salat.
Disiapkannya anak panah dan dengan sekuat tenaga ia tarik busur.
Diarahkan panah ke Abbad yang sedang khusyu salat.
BACA JUGA:Tau Gak Sih? Ada 5 Perilaku yang Dilarang Bagi Umat Islam Selama Bulan Rajab, Nomor 5 Sering Terjadi
Sekali lepas, melesatlah anak panah itu dengan cepat. Tepat mengenai tubuh Abbad.
“Jleb!” Darah mengucur dari luka Abbad dan pasti sakit.
Namun khusyu’nya shalat membuat Abbad tak menghiraukan rasa sakit itu. Dicabutnya anak panah dan ia meneruskan bacaan Alquran.
“Jleb!” Anak panah kedua pun menancap di tubuh Abbad.
BACA JUGA:Uwais Al Qarni, Pemuda Penghuni Langit yang Sangat Mencintai Ibunya
Darah mengucur lebih deras. Namun Abbad tetap melanjutkan salatnya.