Dampak dan Polemik Politik
BACA JUGA:Compas Temukan Anomali Jelang Pemilu, Penjualan Minyak Goreng Menurun 11 Persen
Sebagai tokoh yang cukup kontroversial, Jokowi memiliki pengaruh yang signifikan dalam politik Indonesia.
Kepemimpinannya selama dua periode telah memberikan banyak kebijakan yang mengundang pujian sekaligus kritik.
Dari segi infrastruktur hingga kebijakan sosial, Jokowi dianggap berhasil dalam beberapa aspek namun masih meninggalkan tantangan besar dalam hal pemberantasan korupsi, peningkatan kesejahteraan, dan penanganan isu-isu kebangsaan.
Salah satu dampak paling mencolok dari kehadiran Jokowi dalam Pemilu 2024 adalah meningkatnya partisipasi politik masyarakat.
BACA JUGA:Bikin Deg Degan! Hasil Real Count KPU di 13,61 Persen TPS, Prabowo Sementara Ungguli 2 Pesaingnya
BACA JUGA:Penghitungan Suara Sudah Dimulai, Apa Sih yang Dimaksud Real Count, Quick Count, dan Exit Poll?
Sejak kepemimpinannya, masyarakat Indonesia semakin terlibat dalam berbagai diskusi politik dan memperlihatkan ketertarikan yang lebih besar terhadap proses demokrasi.
Jokowi berhasil membawa semangat perubahan dan harapan baru bagi banyak orang, terutama generasi muda, untuk aktif berpartisipasi dalam proses politik.
Namun demikian, di balik dampak positif tersebut, terdapat pula polemik politik yang muncul sehubungan dengan "Jokowi Effect".
Salah satu polemik utama adalah terkait dominasi kekuasaan oleh partai politik yang terafiliasi dengan Jokowi.
BACA JUGA:Wajib Tau! Ini Mekanisme Tahapan Penghitungan Suara Pemilu 2024, Ini Kata KPU PALI
BACA JUGA: KPU Pagaralam Mulai Kirimkan Logistik Sampai ke TPS
Meskipun secara konstitusional tidak dilarang, namun banyak yang menyatakan bahwa dominasi ini dapat mengganggu keseimbangan kekuatan di ranah politik Indonesia.