PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Puncak atap Gedung Sate sudah lama dikenal karena ornamen tusuk satenya.
Namun, ada seorang aktor yang pernah mencalonkan diri jadi Walikota Bandung, Budi Dalton malah bilang ornamen tersebut sebenarnya adalah ronce melati.
Benarkah klaimnya tersebut?
Gedung Sate ini adalah sebuah gedung kebanggaan dan sangat ikonik yang menjadi salah satu ciri khas Kota Bandung.
BACA JUGA:Orderfaz Sambut Kedatangan Presiden Jokowi di Kabupaten Bandung
BACA JUGA:Ini Peuyeum, Kuliner Khas Bandung yang Sering Disangka Tape Singkong
Pemerintah kolonial Belanda membangun Gedung Sate itu selama 4 tahun dari tahun 1920 dan selesai pada 1924.
Mengutip situs bandung.go.id, di bagian puncak atap gedung, terdapat ornamen enam potongan daging yang ditusuk seperti sate.
Tusukan sate di enam potongan ini melambangkan jumlah 6 juta gulden yang digunakan untuk membangun gedung ini.
Gedung Sate ini dulu merupakan gedung kantor Department Verkeer en Waterstaat (Departemen Pekerjaan Umum dan Pengairan). Di sebelah timur lautnya terdapat gedung Hoofdbureau Post Telegraaf en Telefoondienst (Pusat Pos, Telegraf, dan Telepon).
BACA JUGA:Cara Mudah Membuat Batagor, Makanan Legendaris Khas Bandung yang Populer!
BACA JUGA:Terkenal Berkualitas Tinggi, 5 Brand Sepatu Produk Bandung Ini Sudah Masuk Pasar Luar Negeri Lho
Mulai 1980 hingga kini, Gedung Sate resmi menjadi kantor resmi Gubernur Jawa Barat.
Ada pendapat berbeda dikemukakan oleh Budi Dalton mengenai ornamen di atas gedung sate tersebut. Budi Dalton ini pernah mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung pada 2013.
Budi Dalton menyebut bahwa ornamen di atas Gedung Sate bukanlah ornamen berbentuk sate yang ditusuk karena tidak ada hubungannya sama sekali.