Keterbatasan keterampilan sosial terkait disabilitas intelektual dapat terjadi dalam berbagai bentuk.
Sehingga berdampak pada kapasitas seseorang dalam berinteraksi sosial, berkomunikasi, dan membangun hubungan.
Membaca situasi sosial dapat menjadi tantangan bagi anak-anak penyandang disabilitas intelektual karena mereka kesulitan membaca bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan.
BACA JUGA:Catat Jadwalnya! Perayaan Cap Go Meh 2024 Panitia Siapkan Kapal Gratis ke Pulau Kemaro
Anak-anak yang kesulitan menggunakan bahasa atau kosa kata yang tepat mungkin juga mengalami kesulitan dalam mengekspresikan perasaan atau pikiran mereka sendiri, selain kesulitan dalam memahami orang lain.
4. Kesulitan Berpikir Abstrak
Topik yang kompleks atau abstrak terkadang menjadi tantangan bagi anak-anak penyandang disabilitas intelektual untuk memahaminya.
Anak-anak yang mengalami kesulitan dengan hal ini mungkin merasa sulit untuk memahami konsep-konsep yang tidak langsung berhubungan dengan pengalaman mereka sendiri.
BACA JUGA:KAI Divre III Palembang Optimalkan Penjagaan Aset Demi Kepentingan Negara
Oleh karena itu, anak akan kesulitan memahami dan menggunakan simbol atau representasi, seperti simbol matematika atau simbol abstrak lainnya.
Di sisi lain, anak-anak mungkin lebih nyaman dan mahir dalam memahami konsep-konsep yang nyata dan terlihat.
5. Keterbatasan dalam beradaptasi dan kemandirian
Kemampuan untuk melakukan aktivitas rutin dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disebut fungsi adaptif.
BACA JUGA:5 Jus Buah Ini Ampuh Memperlancar BAB, Sembelit Lewat Perut Pun Nyaman
Penyandang disabilitas intelektual mungkin mengalami kendala dalam kemampuannya beradaptasi, yang mungkin berdampak pada tingkat kemandiriannya.
Oleh karena itu, anak-anak mungkin merasa kesulitan untuk melakukan tindakan sehari-hari yang penting untuk kemandirian, seperti berpakaian, makan, atau membersihkan diri.