PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Jangan salah arti! Kata Ustaz Abdullah Roy ini 3 tingkatan Qiyamul Lail malam Nisfu Sya’ban, kamu yang mana?
Melanjutkan pembahasan sebelumnya, Ustaz Abdullah Roy hafizhahullahu ta’ala kembali menambahkan contoh beberapa amalan yang tidak disyari’atkan di bulan Sya’ban.
Amalan-amalan tersebut beberapa di antaranya misal menggelar semacam haflah atau pesta kecil di malam tersebut dengan membagi-bagikan makanan kepada teman atau tetangga.
Maka amalan yang seperti itu menurut Ustaz Abdullah Roy tidak ada dalilnya atau sunnahnya.
BACA JUGA:Benarkah Puasa Setelah Nisfu Sya’ban Dilarang? Begini Penjelasan Ustaz Abdullah Roy
Fatwa dari Ibnu Hajar Al-Haitani, seorang ulama mazhab Syafi’i di dalam fatawanya ketika beliau ditanya tentang puasa di pertengahan bulan Sya’ban atau nisfu Sya’ban.
Apakah puasa di pertengahan bulan Sya’ban disunnahkan?
Beliau menyebutkan bahwasanya mengkhususkan hari tersebut untuk berpuasa dan malamnya untuk melakukan salat sunnah (salat malam atau qiyamul lail), kata beliau ini termasuk bid’ah atau perkara yang diada-adakan.
Dan beliau menyebutkan bahwasanya Subkhi, juga seorang ulama madzhab Syafi’i, mengingkari amalan seperti ini.
Bahkan Subkhi menegaskan bahwasanya hadits yang berkaitan dengan hal ini adalah hadits yang maudhu atau hadits yang palsu.
Tentang masalah membagi-bagikan makanan tadi, Ustaz Abdullah Roy membawakan fatwa dari Syaikh bin Bazz rahimahullah.
Syaikh bin Bazz pernah ditanya tentang الاحتفال بليلة النصف من شعبان atau melakukan pesta kecil puasa malam Nishfu Sya’ban.