Maka menurut Syaikh Utsaimin yang demikian tidak masalah.
Lalu tingkatan kedua, di mana seseorang melakukan salat malam pada malam tersebut, tapi pada malam-malam lain dia tidak tidak melakukan salat malam.
Maka Syaikh Utsaimin mengkategorikan amalan seperti itu termasuk ke dalam perkara yang baru atau yang diada-adakan, atau sesuatu yang bid’ah.
BACA JUGA:Haram Hukumnya! Ternyata Riya Termasuk Syirik Kecil Lho, Inilah Penjelasan Ustaz Abdullah Roy
Selanjutnya kategori ketiga, seseorang yang melakukan salat pada malam tersebut dengan salat yang memiliki jumlah tertentu (salat alfiyyah) dan diulang-ulang setiap tahun, maka tingkatan ketiga ini lebih parah daripada yang kedua.
Demikian pula saat ditanya tentang keyakinan sebagian orang yang meyakini bahwa malam tersebut ditentukan atau ditaqdirkan rezeki bagi seseorang, ditadqirkan seluruh amalan dan selainnya.
Maka Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin pernah mengatakan, keyakinan seperti itu adalah perkara bathil karena sesungguhnya malam yang ditaqdirkan di dalamnya taqdir selama setahun adalah pada malam lailatul Qadar.
Mungkin itu yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini.
BACA JUGA:Benarkah Ramalan Nasib dengan Bintang Merusak Akidah? Berikut Penjelasan Ustaz Abdullah Roy
Semoga sedikit yang kita sampaikan tadi bermanfaat dan menjadikan kita lebih semangat beramal pada bulan Sya’ban ini dan menjadikan amalan kita adalah amalan yang berdasarkan ilmu.
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. Ayo gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA koranpalpres.com."