BACA JUGA:Wah! Ultah di Bulan Februari, 32 Personel Polres Dapat Kejutan Dari Kapolres Prabumulih
Lantas terdakwa Ary mengejar korban Muhammad Abadi sambil menghunus sebilah parang panjang ukuran 40 Cm ke bagian tubuh Muhammad Abadi.
Sabetan membabi buta itu juga mengenai lengan kiri dan punggung secara berulang kali sehingga terluka dan mengeluarkan banyak darah.
Karena banyak mengeluarkan darah, sehingga tubuh korban Muhamad Abadi lemah namun sempat memeluk terdakwa Ary.
Mendapati lawannya sudah lemah, serangan terdakwa Ary belum stop dan kembali menusuk perut dan dada tubuh korban secara berulang kali.
BACA JUGA:Jelang Puasa, Kapolres dan Sekda Lahat Cek Beras di Gudang Bulog dan Sembako, Ini Hasilnya
BACA JUGA:SELAMAT! UNPAR Raih Peringkat 2 Universitas Terbaik Publikasi Riset Nature Index 2023
Akibat tusukan tersebut membuat korban terjatuh.
Seorang saksi, Antoni sempat berusaha melerai perkelahian berdarah itu.
Namun terdakwa Ary tak menghiraukan saksi Antoni, dan memanggil terdakwa Arw untuk menyaksikan korban Muhamad Abadi yang sudah tak berdaya dan tergeletak di lantai.
Dengan rasa dendam, terdakwa Arw langsung menyerang korban dengan parang secara berulang ke bagian kepala dan wajah almarhum Muhamad Abadi sehingga kembali mengeluarkan banyak darah.
BACA JUGA:MotoGP 2024 Dibuka di Sirkuit Lusail Qatar, Sirkuit Mandalika Kapan?
BACA JUGA:Baru Matang Langsung Ludes! Resep Enoki Krispi Cocok Jadi Camilan Renyah Temen Nonton Drakor
Usai melakukan penyerangan, kedua terdakwa pergi meninggalkan rumah saksi Panit.
Sementara korban sempat dibawa ke Puskesmas Desa Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara oleh sejumlah saksi.
Qadarullah, lantaran mengalami luka robek yang sangat parah serta mengeluarkan darah yang banyak sehingga nyawa korban tak tertolong lagi.