“Bahkan berdasarkan data, ada beberapa negara yang mempertimbangkan ulang soal percepatan program elektrifikasi,” lanjut petinggi Shell Indonesia tersebut.
Dia juga optimistis industri pelumas masih bisa bernafas di tengah gempuran mobil listrik.
Setidaknya sampai beberapa tahun ke depan.
“Kalau dari perspektif Shell, kami yakin kalau dalam 5 - 10 tahun ke depan produk pelumas masih akan sangat berkembang permintaannya serta dibutuhkan,” katanya meyakinkan.
Pejabat Shell yang lain, Andri Pratiwa Managing Director Lubricants Shell Indonesia juga masih optimistis penjualan oli cukup tinggi di masa mendatang.
“Popularitas kendaraan listrik masih sebatas tren saja saat ini,” kata Andri yakin.
Meskipun begitu Shell tidak mau memandang sebelah mata pasar kendaraan elektrik.
Shell mengklaim telah melakukan sejumlah persiapan, salah satunya dengan menyiapkan produk buat mobil listrik.
BACA JUGA:5 Mobil Listrik Asal China Yang Mendominasi Pasar Indonesia, Harga Cuma Rp200 Jutaan
Soal seperti apa detail persiapan itu, perusahaan pelumas Eropa satu ini belum bersedia membocorkannya.
Andri hanya menjawab kalau Shell siap menyambut era elektrifikasi di dunia maupun Indonesia.*