2. Jangan malu untuk meminta maaf
Meminta maaf juga menjadi salah satu cara penting untuk memulihkan kondisi mental anak yang sering dimarahi.
Jika Anda merasa telah memarahi atau membentak anak Anda secara berlebihan dan melukai perasaannya hingga menimbulkan trauma, jangan ragu untuk meminta maaf padanya.
3. Ajukan pertanyaan terbuka
BACA JUGA:Bekali Anak dengan 8 Kemampuan Dasar Ini Sebelum Memasuki Masa Remaja, Kuy Disimak!
Salah satu cara terbaik untuk membuat anak lebih banyak mengomunikasikan emosinya adalah dengan mengajukan pertanyaan terbuka.
Dianjurkan untuk menghindari pertanyaan yang mengancam atau menuduh.
Anda mungkin bertanya, "Bagaimana perasaan Anda setelah kejadian itu?" contohnya. "Apakah ada sesuatu yang membuatmu merasa khawatir atau tegang?" “Bagaimana perasaanmu terhadap orang yang sedang marah?”
4. Validasi perasaan mereka
BACA JUGA:Latihan Menembak, Wakapolda dan PJU Polda Sumsel Fokus Bidik Sasaran Ini, Begini Keseruannya
Setelah menegur seorang anak, langkah selanjutnya untuk menghilangkan trauma pada anak adalah dengan mencoba menyuarakan emosinya.
Validasi ini adalah proses mengenali dan menghargai emosi anak tanpa menghakimi atau berusaha memanipulasinya.
Selain berbicara dengan empati, Anda dapat menunjukkan dukungan dengan gerakan seperti tersenyum, melakukan kontak mata, atau mendekat secara fisik.
5. Membangun rasa aman
Menciptakan rasa stabilitas pada anak-anak sangat penting untuk penyembuhan mereka dari trauma karena sering ditegur.