PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Perbedaan awal puasa Ramadan tidak hanya berpotensi terjadi di Indonesia.
Penentuan awal Ramadan 2024 yang ditetapkan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi kemungkinan besar juga berbeda.
Penetapan awal puasa Ramadan oleh Pemerintah Arab Saudi diprediksi lebih dahulu ketimbang di Indonesia.
Seperti dilansir Morocco World News yang dilaporkan ulang oleh beberapa media daring nasional, Kamis (7/3/2024), ada prediksi Astronomer asal Maroko Hicham El Aissaoui.
Hicham memprediksi, muslim di Arab Saudi akan mulai berpuasa pada 11 Maret 2024 dan puasa tahun ini disebut akan berlangsung selama 30 hari.
BACA JUGA:Bijak Menyikapi Potensi Perbedaan Awal Ramadan, Menag Terbitkan Surat Edaran Ini
Sedangkan International Astronomical Center (IAC) dalam lamannya menyebut Arab Saudi baru akan menetapkan keputusan awal puasa 2024.
Hal itu dilakukan setelah pengamatan hilal atau rukyatul hilal pada 10 Maret 2024 setelah matahari terbenam.
Berdasarkan hasil hisab IAC dengan kedudukan hilal di Makkah, Arab Saudi pada waktu pengamatan.
Bulan sudah terbenam 13 menit setelah matahari terbenam, umurnya 6 jam 22 menit, dan jaraknya dari matahari 3,4 derajat.
BACA JUGA:Mengapa Sidang Isbat Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah Harus Dilakukan? Ini Penjelasan Kemenag
Itulah yang menjadi rujukan karena menunjukkan potensi terlihatnya hilal pada waktu pengamatan.
Dengan demikian, Arab Saudi diprediksi akan memulai puasa Ramadan pada 11 Maret 2024.
Selain Arab Saudi, untuk sebagian besar wilayah negara Islam diprediksi akan memulai berpuasa 2024 per 11 Maret 2024.
Pada saat itu, konjungsi pusat akan terjadi pada 10 Maret, tepatnya pukul 9 pagi GMT atau pukul 16.00 sore WIB.