Namun juga terdapat berbagai temuan arca Buddha abad ke-7 Masehi di masa Kedatuan Sriwijaya.
BACA JUGA:SAH! Mawardi Gandeng Harnojoyo Deklarasikan Cagub-Cawagub Sumsel, Ini Alasan Pilih Harnojoyo
“Saya sengaja memperkenalkan situs Siguntang kepada mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tersebar di Nusantara ini,” urai Agustina ketika mengajak mahasiswa modnus berkeliling Bukit Siguntang.
Kedatuan Sriwijaya sambung Agustina merupakan kerajaan besar bercorak Hindu-Buddha di Nusantara.
Menurut dia, di Bukit Siguntang ini pernah ditemukan arca Buddha Sriwijaya besar setinggi 277 cm yang menandakan tempat ini sakral bagi penganut Buddha di masa Sriwijaya.
Karena imbuhnya, posisi Siguntang sebagai dataran tertinggi di Kota Palembang sehingga laksana Gunung Mahameru dalam ajaran Buddha.
BACA JUGA:Yeay! Pemprov Sumsel Luncurkan Program Gerakan Mudik Gratis, Cek Rutenya di Sini
BACA JUGA:Optimasi Lahan Rawa, Jadikan Sumsel Lumbung Pangan Serta Perkuat Ketahanan Pangan
Selain itu, tempat ini dijadikan pusat utama orang-orang dari berbagai penjuru dunia belajar agama Buddha di Sriwijaya.
“Sebab saya yakin di sini juga ada biara Buddha masa Sriwijaya seperti gambaran pengelana I-tsing,” cetusnya.
Hal tersebut kata Agustina, bisa dilihat dari ditemukannya struktur batu bata di sini.
Orang-orang di masa itu belajar Buddha, selain bahasa sankrit dalam mempelajari Tripitaka, mereka juga memakai bahasa pengantar Melayu Kuno yang terpahat dalam berbagai prasasti Sriwijaya.
BACA JUGA:Usai Pemeliharaan, Kilang Pertamina Plaju Tingkatkan Standar Kualitas dan Keandalan
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini Saat Masuk Awal Ramadan, Begini Kata Ustad Adi Hidayat
Lebih lanjut menurut dia, perlu mendeskripsikan lebih mendalam adanya pemersatu kebinekaan budaya di tataran Melayu dari Bukit Siguntang ini.