Oleh karena itu, dia meminta seluruh Provinsi paling rawan karhutla segera mengambil langkah masif guna meminimalisir dampak bencana tersebut.
BACA JUGA:Dukung ASN Pemprov Sumsel Cakap Digitalisasi, Ini yang Dilakukan Pj Gubernur Agus Fatoni
"Menyikapi karhutla dan El Nino tahun ini yang diprediksi masih akan terjadi hingga akhir tahun.
Maka kita harus mengambil langkah lebih masif sehingga kita menegaskan kembali komitmen seluruh kementerian lembaga untuk semakin meningkatkan kerjasama dan saling bahu membahu dalam peningkatan upaya penanggulangan karhutla,” kata Menko Polhukam.
Berdasarkan prediksi BMKG musim kemarau akan terjadi pada bulan Juni-Juli namun masih normal sedangkan pada bulan Maret masih akan terjadi hujan dan curah hujan pada bulan April masih terjadi.
Oleh karena itu, Menko Polhukam mengingatkan Kepala Daerah yang wilayahnya berpotensi karhutla agar lebih waspada dan siaga darurat sejak awal.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Resmi Membuka Bimtek SIPD-RI di Sumatera Selatan
BACA JUGA:Agus Fatoni Dukung PWI Sumsel: Tingkatkan Eksistensi dan Kontribusi Positif
"Pada bulan Mei curah hujan akan berkurang di Sumatera.
Pada bulan Juni, Juli, Agustus, September harap diwaspadai akan terjadi potensi karhutlah di Sumsel, Riau, Kalteng.
Untuk Jawa-Bali-NTB musim kering akan lebih dulu terjadi,” ucap Menko Polhukam.
"Bagi para Kepala Daerah segera lakukan monitoring dan evaluasi kegiatan di lapangan agar upaya penanggulangan karhutla selaras dengan pemerintah daerah setempat.
BACA JUGA:Menjelang Ramadan, Pj Gubernur Agus Fatoni Cek Harga Sembako 2 Pasar di Palembang
Berikan juga pendampingan bagi masyarakat petani tentang teknologi dan sosialisasi karhutla,” sambungnya.