KORANPALPRES.COM – Dalam halaqah lanjutan membahas Kitab Shifatu Shaum Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa Sallam Fi Ramadan bersama Ustaz Arief Budiman kali ini membahas tentang syari’at sahur.
Melansir BimbinganIslam.com, Kitab Shifatu Shaum Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa Sallam Fi Ramadan merupakan karya 2 murid utama Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani yaitu Syaikh Salim bin Ied Al Hilali dan Syaikh Ali Hasan bin Abdul Hamid.
Mengawali pembahasan tentang SAHUR, Ustaz Arief Budiman menyampaikan bagaimana Hikmah Sahur.
Menurut Ustaz Arief Budiman, hikmah disyari’atkan sahur adalah sebagai pembeda antara puasa umat Islam dengan orang-orang sebelum kita (ahlul kitab).
BACA JUGA:Beda Tata Cara Niat Puasa yang Wajib dan Sunnah, 2 Syaikh Ini Beri Penjelasan
Karena memang umat-umat sebelum umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam pun ada syari’at puasa.
Sebagaimana dipahami di dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 183, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mewajibkan kita berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kita yang mana hikmahnya agar kita bertaqwa.
Sebagaimana disebutkan di dalam Shahih Muslim nomor 1096, dari Amr bin Al Ash radhiyallahu ta’ala ‘anhu.
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
فَصْلٌ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَ صِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ
BACA JUGA:Raih Predikat Shidiq dan Syahid di Ramadan 2024, 2 Syaikh Ini Bagikan Tipsnya