Upaya Gen-Z Melestarikan Budaya Melalui Media Sosial

Reporter: Muhammad Zidane Pareva |

Editor: M Iqbal |

Jumat , 19 Apr 2024 - 20:29

Upaya Gen-Z Melestarikan Budaya Melalui Media Sosial-Freepik -

Dengan jiwa kreatifnya, para Gen-z mampu memproduksi podcast-podcast yang membicarakan serta memperkenalkan topik-topik mengenai kebudayaan, seperti sejarah-sejarah kearifan lokal, cerita-cerita rakyat, dan hal-hal lain yang mengandung unsur budaya dengan mengundang para komunitas budayawan atau para ahli untuk berbagi pengetahuan kepada khalayak ramai.

Komunitas online & kolaborasi seniman lokal

Hal ini dilakukan dengan membentuk komunitas online diberbagai platform media sosial, seperti Facebook group dan Instagram serta berkolaborasi dengan para seniman dan budayawan lokal.

Misalnya komunitas penari tari piring berkolaborasi dengan para seniman lokal untuk mengadakan kegiatan pentas seni, dengan memanfaatkan saluran platform youtube sebagai media publikasinya.

Maka daripada itu, media sosial dapat menjadi wadah penting untuk menyebarluaskan budaya dan kearifan lokal yang kita miliki, melalui peran generasi z dan kolaborasi dengan berbagai pihak pendukung lainnya.

Dengan mengemasnya secara kreatif dan mengedepankan unsur budaya tradisional guna menarik minat khalayak ramai, maka generasi z berperan cukup penting dalam melestarikan dan menyebarkan kebudayaan kita.

Oleh : Muhammad Zidane Pareva mahasiswa Ilmu Komunikasi dari Universitas Andalas

upaya gen-z melestarikan budaya melalui media sosial                            koranpalpres.com - media sosial saat ini tak hanya menjadi sarana informasi dan komunikasi semata, media sosial bahkan bisa dimanfaatkan guna mempromosikan budaya dan kearifan lokal suatu negara ke kancah dunia.
semakin banyak dan meratanya pengguna internet dan media sosial di seluruh dunia menjadikan platform media sosial sangat efektif jika digunakan menjadi alat untuk mempertahankan dan melestarikan budaya negara kita.
pengguna media sosial pada hari ini didominasi oleh para gen-z, menurut dataindonesia.id, berdasarkan hasil survei mckinsey, ada 48% responden dari generasi z yang mengakses media sosial beberapa kali dalam sehari.
persentase tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan milenial, x, dan baby boomers. karena tingginya antusias gen-z dalam menggunakan media sosial rasanya gen-z ini bisa berperan dalam melestarikan dan memperkenalkan budaya-budaya yang ada di negara kita.
baca juga:upaya melawan penjajahan budaya pop
baca juga:konser musik pop luar negeri memberi dampak positif terhadap perekonomian indonesia
memperkenalkan budaya melalui konten edukatif di media sosial
seperti yang kita tahu, para gen-z ini terlahir dijaman yang serba digital dan memiliki jiwa kreatif lebih tinggi dibanding generasi di atasnya, para gen-z juga lebih eksis dan percaya diri didepan layar kamera.
melalui berbagai platform seperti tiktok, youtube, instagram, maupun twiter gen-z bisa membuat konten sekreatif mungkin yang dipublish di platform-platform tersebut yang nantinya akan disaksikan banyak orang.
misalnya membuat konten edukasi tentang wisata budaya di suatu daerah dan dipublish di media sosial, hal itu termasuk upaya melestarikan dan memperkenalkan budaya ke khalayak ramai.
baca juga:media sosial sebagai wadah promosi tempat wisata 
baca juga:ramai aturan seragam sekolah 2024, disdikbud ogan ilir kirim surat edaran ke sekolah
podcast tentang kebudayaan
akhir-akhir ini podcast-podcast di media sosial cukup populer dan banyak digemari khalayak ramai, mulai dari podcast di platform youtube, hingga platform seperti spotify.
dengan jiwa kreatifnya, para gen-z mampu memproduksi podcast-podcast yang membicarakan serta memperkenalkan topik-topik mengenai kebudayaan, seperti sejarah-sejarah kearifan lokal, cerita-cerita rakyat, dan hal-hal lain yang mengandung unsur budaya dengan mengundang para komunitas budayawan atau para ahli untuk berbagi pengetahuan kepada khalayak ramai.
komunitas online & kolaborasi seniman lokal
baca juga:strategi penggunaan media dalam melestarikan wisata taman mini indonesia
baca juga:menggali lebih dalam budaya westernisasi dan dampak negatifnya
hal ini dilakukan dengan membentuk komunitas online diberbagai platform media sosial, seperti facebook group dan instagram serta berkolaborasi dengan para seniman dan budayawan lokal.
misalnya komunitas penari tari piring berkolaborasi dengan para seniman lokal untuk mengadakan kegiatan pentas seni, dengan memanfaatkan saluran platform youtube sebagai media publikasinya. 
maka daripada itu, media sosial dapat menjadi wadah penting untuk menyebarluaskan budaya dan kearifan lokal yang kita miliki, melalui peran generasi z dan kolaborasi dengan berbagai pihak pendukung lainnya.
dengan mengemasnya secara kreatif dan mengedepankan unsur budaya tradisional guna menarik minat khalayak ramai, maka generasi z berperan cukup penting dalam melestarikan dan menyebarkan kebudayaan kita.
 
oleh : muhammad zidane pareva mahasiswa ilmu komunikasi dari universitas andalas