Ngaku Gak Jual Minuman Keras, Pemilik Warung Remang-Remang di Ogan Ilir Turun Omset
Ngaku Gak Jual Minuman Keras, Pemilik Warung Remang-Remang di Ogan Ilir Turun Omset-Wijdan koranpalpres.com-
Diberitakan sebelumnya, beredar luas kabar motif pembunuhan di Kabupaten Ogan Ilir bukan masalah tak bayar ngopi, akan tetapi diduga kuat karena terduga pelaku tak bayar 'wik-wik' alias jasa pakai pramunikmat atau PSK (pekerja seks komersil).
Informasi ini didapat dari berbagai sumber yang menolak namanya dipublikasi. TKP sendiri, lokasinya tidak jauh dari Mapolres Kabupaten Ogan Ilir di Jalan Lintas Indralaya-Prabumulih.
BACA JUGA:Jaga Keamanan dan Kenyamanan, Polsek Muara Kuang Ogan Ilir Intensifkan Patroli Beat
BACA JUGA:2 Kasus Pembunuhan Belum Terungkap, Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Ogan Ilir, Ini Korbannya
Menurut warga sekitar, warung esek-esek ini sering kali menyediakan layanan wanita pramunikmat atau biasa disebut kupu-kupu malam untuk menjajakan diri menarik minat para lelaki hidung belang untuk mampir ke warungnya.
Betul saja, media ini berjumpa dengan pemilik warung remang-remang yang berada samping warung remang-remang lokasi pembunuhan pria yang awalnya diduga pemilik warung kopi.
"Ya pak benar, memang itu lokasi pembunuhannya, tapi pria yang dibunuh itu bukan pemilik warung, dia menemani istrinya yang bekerja di warung itu," ungkapnya.
Dia membeberkan, persoalan yang memicu pembunuhan tersebut adalah bermula ketika terduga tamu dari istri korban enggan membayar usai dilayani.
BACA JUGA:Pemilik Bedang Kuning dan Cewek Michat di Ogan Ilir Tandatangani Perjanjian Ini, Warga Lega
BACA JUGA:Puluhan Masa Aksi Pembela Suara Rakyat Gelar Aksi di Pemkab Ogan Ilir, Ini Pernyataan Sikapnya
"Pelakunya ada dua, ya gara-gara pelaku tidak bayar setelah memakai istrinya lalu korban ini tidak senang dan marah, jadi ditusuk pelaku, tapi kurang tau bagian mananya, yang pasti 2 liang," bebernya.
Setelah kejadian, istri korban dan wanita satunya ikut membawa korban ke Rumah Sakit. "Kejadiannya itu pada Sabtu dini hari, menjelang subuh lah," ulasnya.
Dia menambahkan, pihaknya mengakui wanita malam yang bekerja di warung remang-remang itu bukan berasal dari Kabupaten Ogan Ilir, melainkan dari luar.
"Mungkin bapak paham lah, wanita-wanita yang bekerja seperti ini banyak memalsukan identitasnya, terutama nama dan tempat tinggal," tukasnya.