Pengusaha Rongsokan Plastik Akui Merugi, Bagaimana Nasib Pemulung Harga yang Terus Merosot?
Pengusah rongsokan yang ada di Martapura mengeluh -Arman-
MARTAPURA, KORANPALPRES.COM - Pengusaha barang rongsokan saat ini mengeluhkan harga barang rongsokan jenis plastic turun.
Sebab harga rongsokan plastik yang sudan diolah menjadi biji plastik ini pasarannya tak stabil, saat ini harganya dihargai Rp3000 per kg.
Tidaknya stabil harga rongsokan plastik ini dikarenakan bukan barang impor, jadi harganya tidak bisa mengikuti harga emas atau dollar dunia.
Beda dengan rongsokan jenis besi dan tembaga harganya tetap stabil.
BACA JUGA:Ini Respon Dewan, Terkait Isu DLHK yang Wajibkan Pasukan Kuning Kumpulkan Rongsokan
Ardi selaku penampung barang bekas yang berada di Kelurahan Tebat Sari, Kecamatan Martapura mengatakan, jika barang bekas jenis besi dan tembaga bisa dijual keluar negeri jadi harganya mengikuti harga emas dan mata uang asing.
“Lain halnya barang bekas atau barang rongsokan sejenis besi, tembaga, barang tersebut adalah barang yang bisa di impor keluar negeri dalam pengelohannya jadi harganya bisa stabil dan naik,” jelasnya.
Diakui Ardi, kalau harga mata uang naik ataupun harga emas naik tentu penjualan barang bekas sejenis besi ataupun tembaga harganya tentu akan stabil.
Jadi para pengusaha rongsakan akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar.
Beda dengan rongsokan jenis plastik yang harganya tak stabil dan cendurung tak menentu sesuai dengan keadan banyaknya stok barang tersebut.
“Kalau stok banyak harganya murah kalau stoknya dikit harganya juga naik sendiri, terkadang antara pengusaha pengumpul rongsokan harganya beda beda jadi bisa dikatakan keuntungannya juga sedikit,” katanya.