Bikin Turis Mancanegara Terpana, Ini Sejarah Kain Batik Milik Istri AK Gani di Museum Negeri Sumsel

Seorang turis asal Thailand tertarik dengan koleksi Museum Negeri Sumsel berupa kain batik milik ibu Masturah, istri Pahlawan Nasional dan Gubernur Sumsel pertama AK Gani.--kolase koranpalpres.com

Namun tidak sedikit pengunjung, bukan hanya turis lokal, kerap kali turis mancanegara yang mengaku kagum atas keberadaan kain batik milik RA Hj Masturah, istri AK Gani.

“Beberapa hari kemarin, ada seorang turis asal Thailand yang tertarik dengan koleksi kita kain batik milik ibu Masturah ini, sebelumnya juga ada turis asal Italia ke sini dan mengagumi kain batik ini,” timpal Chandra.

BACA JUGA:Kuda Hitam! Kodam II Sriwijaya Gondol Juara 3 Gate Ball Sumsel

BACA JUGA:PALTV Gelar Even Silaturacemi Series V Competition Pushbike Sumsel 2024

Dia mengaku hingga saat ini pihaknya sudah menerima 6.000 ribu lebih koleksi hibah yang tentu saja belum semua dapat dipamerkan ke publik. 

“Sebagian hibah masyarakat masih kita teliti lebih lanjut bersama para ahli mulai dari arkeolog hingga sejarawan dan budayawan, sebagian lagi masih dalam tahap konservasi,” bebernya.

Dengan terus bertambahnya koleksi museum bersumber dari hibah masyarakat dalam 2-3 tahun terakhir, artinya kata Chandra, kepercayaan masyarakat untuk menyerahkan koleksi pribadi ke museum semakin tinggi. 

“Apabila ada masyarakat yang punya benda bersejarah atau pusaka yang ingin dihibahkan ke museum agar lebih terawat dan bisa dilihat oleh banyak orang, silakan langsung menghubungi petugas Museum Negeri Sumsel di Jalan Srijaya, RW 5, Kelurahan Srijaya, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Kota Palembang,” ujar Chandra.

BACA JUGA:6 Merek Parfum Cewek yang Aromanya Cocok untuk ke Pesta, Wanginya Bikin Semua Orang Melirik Kamu

BACA JUGA:Catat! Siapapun yang Ingin Berhaji, Wajib Taati Fatwa Ulama Saudi Ini, Kalau Ga Mau Tanggung Akibatnya

Barang-barang yang dihibahkan ke museum bakal dipelihara dengan baik dan dipamerkan untuk umum di ruangan khusus koleksi hibah masyarakat. 

Tak hanya dipamerkan, sambung Chandra bahkan beberapa barang koleksi hibah dari masyarakat itu dikaji bersama sejumlah pakar dan ahli sejarah ataupun budayawan dan akademisi.

Setelah dikaji, kemudian hasil kajian tersebut dibukukan yang selanjutnya dapat menjadi referensi dan literatur sejarah dan kebudayaan.

“Di antaranya tahun lali kita sudah mengkaji sosok Kiai Muara Ogan melalui beberapa barang peninggalan beliau yang dihibahkan zuriatnya kepada kita,” cetus Chandra.

BACA JUGA:Auto Awet Muda! Inilah 5 Skincare Korea Terbaik 2024, Gak Cuma Bikin Kulit Cerah Merona Ada Anti Agingnya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan