Tekan Inflasi Kementan Bantu Benih Cabai di Lahat
BENIH CABAI | Kabid TPH, Ahmad Firdaus SP MMA dan penyuluh pertanian, mendroping bantuan benih cabai kepada petani, belum lama ini.-dok-palembang ekspres
LAHAT - Guna menekan laju inflasi di daerah terutama sekali sektor pertanian. Maka, Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia (RI) melalui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat didistribusikan benih cabai ke tingkat petani. Sebelum kenaikan tanaman cabai ini membumbung tinggi.
Adanya program ini sedikit banyak membantu petani dan masyarakat itu sendiri. Mengingat permintaan pasaran akan cabai begitu meningkat.
“Ini tiada lain guna menekan laju fluktuasi naiknya harga komoditi, salah satunya cabai nah makanya pihaknya mendroping bantuan tersebut 0ada kawasan inflasi cabai, langsung ke tangan mereka melakui kelompok tani (koptan),” sebut Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Lahat, Eti Listina SP MM melalui Kepala Bidang (Kabid) TPH, Ahmad Firdaus SP MMA, Jumat 13 Oktober 2023.
Pihaknya, lanjut dia, mengalokasikan untik 2 koptan yang berada di Desa Sukaraja, Kecamatan Kota Agung dengan luasan 10 hektar (Ha) yang semuanya akan ditanamkan cabai.
“Masing-masing lahan ditanam pada 5 Ha. Jadi harga komoditi yang begitu favorit di kalangan pembeli ini dapat ditekan inflasinya,” jelas dirinya.
Disamping itu, beberapa bantuan lainnya perhektarnya berupa Ajir modern 500 pcs, pupuk Npk 250 kg, Npk cair 4 liter, Phc 8 liter serta Benih 10 sachet.
“Hampir seluruh kabupaten yang sentra cabai di Indonesia dapat bantuan. Langsung dari bantuan dari Kementan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),” sebut dia.
Dirinya mengaku, sebaran yang secara merata tentunya akan mampu memberikan kontribusi positif. Harga tidak mahal dan daya beli konsumen cukup stabil.
“Mulai dari Pemerintah Pusat hingga kabupaten/kota terus bergerak. Guna meminimalisir terjadinya terkereknya laju harga penjualan. Efeknya mempengaruhi kestabilan dan daya beli yang lesu,” sebutnya.
Tinggal bagaimana upaya dan kejelian, sambung dia, memanfaatkan agar kekuar dari situasi tersebut. Dengan memberikan bantuan-bantuan kepada petani yang nantinya diolah sekaligus memenuhi kebutuhan pasar.
“Bukan perkara hal mudah untuk menekan laju inflasi. Hal ini memicu adanya kesenjangan sosial daj diperparah kurangnya pasokan barang ke tingkat produsen,” paparnya.
Tanaman cabai sangat digandrungi sekali terutama kaum ibu-ibu. Menurutnya, tanpa itu semua maka makanan menjadi hambar tidak berasa apa-apa.
“Apabila selama ini, pasokan sayur mayur selalu berasal dari Kota Pagaralam. Nah, kita inginkan desa-desa yang memiliki potensi lahan subur kedepannya menjelma sentra cabai terbesar di Kabupaten Lahat,” ulasnya.
Ditambahkan Eti Listina, pihaknya terus semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan petani. Didalam segala macam benih baik itu padi, cabai dan komoditi lainnya. Untuk meningkatkan kesejahteraan mereka mengingat beberapa harga mulai menunjukan kenaikan signifikan.