Rela Tunda Keberangkatan, Ratu Dewa Hadiri Ngaben Massal di Talang Jambe Sebagai Bentuk Penghormatan
Pj Walikota Palembang, H Ratu Dewa menyempatkan diri untuk hadir langsung dalam kegiatan Ngaben Massal yang digelar di Setra Gandawangi Talang Jambe Palembang, Selasa 4 Juni 2024-Foto:Diskominfo Palembang-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Sebagai bentuk penghormatan dan rasa kerukunan antar umat beragama dalam suatu kebhinekaan, Pj Walikota Palembang, H Ratu Dewa menyempatkan diri untuk hadir langsung dalam kegiatan Ngaben Massal yang digelar di Setra Gandawangi Talang Jambe Palembang, Selasa 4 Juni 2024.
Bahkan, ia rela menunda keberangkatannya ke luar kota demi menghadiri kegiatan Ngaben Massal di Talang Jambe.
Dalam sambutannya, Pj Walikota Palembang, Ratu Dewa bahkan mengungkapkan penundaan keberangkatan ia ke Balik Papan hanya guna untuk menghadiri kegiatan tersebut.
"Keberangkatan saya sengaja saya tunda dan nanti sore saya baru berangkat, di sinilah saya berpikir arti penting dari kebhinekaan. Dan kebhinekaan itu tercermin pada hari ini. Dan juga penghormatan kita dengan rasa kerukunan antar umat, antar agama juga tercermin di sini pada hari ini," kata Ratu Dewa.
BACA JUGA:Hadiri APEKSI ke 24, Dewi Ratu Dewa Ajak Jaga Warisan Budaya Agar Tak Tergerus Perkembangan Zaman
BACA JUGA:Bantu Modal UMKM, Ratu Dewa Pastikan Perekonomian Palembang Menjanjikan untuk Berinvestasi
Disampaikan Ratu Dewa, bahwa saat ini sudah saatnya mayoritas harus menghormati dan menjaga kaum minoritas.
Pj Walikota Palembang, H Ratu Dewa menyempatkan diri untuk hadir langsung dalam kegiatan Ngaben Massal yang digelar di Setra Gandawangi Talang Jambe Palembang, Selasa 4 Juni 2024-Foto:Diskominfo Palembang-
Menurutnya, apa yang dilakukan tersebut tak luput dari apa yang dirinya dapatkan dari suatu pembelajaran yang diberikan oleh Gus Dur.
"Karena saya memang memiliki backround Nahdlatul Ulama, dibesarkan dari organisasi, Gus Dur, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan saya juga dibesarkan dari Gerakan Pemuda Ansor," ujarnya.
Sehingga kata dia, kalau ada kegiatan keagamaan biasanya, Banser dan Ansor digerakan oleh Gus Dur untuk menjaga kaum minoritas.
“Sesama manusia kita harus saling menjaga dan menghormati agama serta menjaga kerukunan umat beragama di Palembang,” kata dia.