ARTIKEL: Bahagia Menyambut Ramadhan: Persiapan Spiritual dan Mental

Bahagia dalam menyambut Ramadhan adalah sebagai tanda keimanan sehingga harus dilakukan persiapan baik spiritual maupun mental--Sumber: Freepik
Artikel berjudul Bahagia Menyambut Ramadhan: Persiapan Spiritual dan Mental ditulis oleh Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Raden Fatah Palembang, Fajar Kamizi, S.H.I., M.H.
Tanpa terasa Ramadhan 1446 H/2025 akan segera tiba. Bagi umat Muslim di seluruh dunia tentu saja akan menyambut bulan suci ini dengan hati yang riang gembira, karena Ramadhan bagi umat Islam adalah bulan yang penuh keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.
Bukan hanya karena Ramadhan membawa kesempatan untuk meningkatkan ibadah puasa, tetapi juga waktu untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amal kebaikan.
Banyak dalil dalam Islam yang menunjukkan bahwa menyambut Ramadhan dengan gembira adalah tanda keimanan.
BACA JUGA:FULL 1 BULAN! Palpres-FSH UIN Raden Fatah Palembang Sajikan Kajian Keagamaan Selama Ramadan 2025
BACA JUGA:Kapan Mulai Puasa Ramadhan 2025? Cek Perkiraan Menurut Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah
Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Raden Fatah Palembang, Fajar Kamizi, S.H.I., M.H--Ist
Tulisan ini akan membahas alasan mengapa kita harus berbahagia menyambut Ramadhan dan bagaimana cara terbaik mempersiapkan diri agar bisa meraih keberkahannya.
Mengapa Kita Harus Bergembira Menyambut Ramadhan?
Ada tiga alasan mengapa kita harus bergembira dalam menyambut bulan Ramadhan.
Pertama, Ramadhan adalah Hadiah dari Allah SWT sebagai momen istimewa bagi umat Islam. Rasulullah SAW bersabda:
BACA JUGA:Kapan Awal Puasa Ramadhan dan Idul Fitri? Berikut Panduan Lengkap di Kalender 2025
BACA JUGA:Wujud Syukur Datangnya Ramadan, SDN 10 Lahat Baca Surah Yasin dan Tempati Gedung Baru
"Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah.Allah telah mewajibkan atas kalian untuk berpuasa. Di bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa.” (HR Ahmad dan al-Nasâ’i)
Hadis ini menunjukkan bahwa Ramadhan adalah waktu terbaik untuk meraih pahala dan mendekatkan diri kepada Allah.