Ini Kembuhung, Ce! Makanan Khas Suku Besemah. Berani Coba?

Reporter: Admin |

Editor: Admin |

Senin , 16 Oct 2023 - 11:55

Ini Kembuhung, Ce! Makanan Khas Suku Besemah. Berani Coba?--

PAGARALAM - Ini Kembuhung, Ce! Makanan Khas Suku Besemah. Berani Coba?

Suku Besemah yang merupakan suku asli Kota Pagaralam dan sekitarnya di Provinsi Sumatera Selatan selain mempunyai budaya dan alam yang khas juga memiliki kuliner khas yang menarik.

Salah satu kuliner khas Suku Besemah adalah kembuhung, yang dulu menjadi makanan kegemaran masyarakat setempat,

Namun sekarang makanan ini seperti masakan khas Besemah lainnya, agak susah ditemukan.

Hanya beberapa warga tertentu di pedesaan yang masih sering menyajikannya menjadi lauk di meja makan.

Kembuhung ini dibuat melalui fermentasi atau pengasaman yang terbuat dari nasi dan ikan yang di olah secara tradisional

Maksud nenek moyang dahulu adalah untuk membuat makanan ini dapat tahan lama dan di simpan lama.

Berlimpahnya hasil ikan sungai dahulu membuat nenek moyang memikirkan bagaimana agar ikan-ikan itu tidak terbuang percuma.

Karena itulah maksud sebenarnya adalah mengawetkan ikan ini.

Ikan sungai yang sudah di bersihkan dicampur dengan dengan nasi dingin.

Cara pembuatan kembuhung adalah dengan mencampurkan ikan dan nasi serta ditambahkan garam lalu di masukkan kedalam toples dengan kondisi kedap udara.

Kembuhung yang telah mengalami fermentasi akan menimbulkan bau yang asam karena kembuhung juga di sebut dengan nasi ikan basi.

Fermentasi kembuhung ini akan menghasilkan cita rasa yang khas yaitu asam dan gurih.

Lalu disimpan selama lebih kurang 7 hari atau sepekan.

ini kembuhung, ce! makanan khas suku besemah. berani coba?                            pagaralam - ini kembuhung, ce! makanan khas suku besemah. berani coba?
suku besemah yang merupakan suku asli kota pagaralam dan sekitarnya di provinsi sumatera selatan selain mempunyai budaya dan alam yang khas juga memiliki kuliner khas yang menarik.
salah satu kuliner khas suku besemah adalah kembuhung, yang dulu menjadi makanan kegemaran masyarakat setempat,
namun sekarang makanan ini seperti masakan khas besemah lainnya, agak susah ditemukan.
hanya beberapa warga tertentu di pedesaan yang masih sering menyajikannya menjadi lauk di meja makan.
kembuhung ini dibuat melalui fermentasi atau pengasaman yang terbuat dari nasi dan ikan yang di olah secara tradisional
maksud nenek moyang dahulu adalah untuk membuat makanan ini dapat tahan lama dan di simpan lama.
berlimpahnya hasil ikan sungai dahulu membuat nenek moyang memikirkan bagaimana agar ikan-ikan itu tidak terbuang percuma.
karena itulah maksud sebenarnya adalah mengawetkan ikan ini.
ikan sungai yang sudah di bersihkan dicampur dengan dengan nasi dingin.
cara pembuatan kembuhung adalah dengan mencampurkan ikan dan nasi serta ditambahkan garam lalu di masukkan kedalam toples dengan kondisi kedap udara.
kembuhung yang telah mengalami fermentasi akan menimbulkan bau yang asam karena kembuhung juga di sebut dengan nasi ikan basi.
fermentasi kembuhung ini akan menghasilkan cita rasa yang khas yaitu asam dan gurih.
lalu disimpan selama lebih kurang 7 hari atau sepekan.
ada pula yang mengatakan cukup 2 hari saja.
setelah melalui fermentasi selama sepekan bahan tadi sudah bisa diolah lagi.
biasanya menghidangkannya dengan cara penumisan.
kita cukup mempersiapkan bahan-bahan seperti untuk menumis sebagai bumbunya.
bahannya seperti bawang merah, putih atau bawang bombai. serai yang di tumbuk, serta cabai hijau yang di potong kecil kecil dan garam secukupnya.
setelah semua bumbu ditumis, masukkan kembuhung tadi.
aduk-aduk seperti biasa kita menumis.
tunggu beberapa menit, hidangan kembuhung sudah siap.
kembuhung yang merupakan makanan khas yang sangat di minati oleh masyarakat kota pagaralam karena memiliki rasa dan aroma yang enak dan khas.
ada yang mengatakan kembuhung ini sama dengan bekasam, tetapi ada juga yang bilang kembuhung lebih asam karena nasi fermentasinya lebih banyak.
penambahan nasi akan menaikkan nilai keasaman produk dengan waktu tertentu sesuai dengan perlakuan.
pengolahan ikan secara fermentasi bertujuan untuk menghasilkan produk yang mempunyai cita rasa berbeda dengan bahan bakunya, yaitu cita rasa yang lebih asam serta aroma yang menyengat.
fermentasi pada kembuhung berhasil apabila makanan tersebut tidak menimbulkan ulat seperti belatung.
penggemar kuliner besemah, asnadi, mengatakan masih banyak kuliner local yang sekarang sulit di cari.
karena itu ia pernah punya keinginan membuat semacam pusat kuliner khas besemah.
“biar orang tahu bahwa pagaralam ini selain punya keindahan alam dan budaya yang luar biasa, punya juga kuliner khas yang menarik,” kata dia.
menurutnya kembuhung ini jarang ada sekarang bukan karena orang tidak suka rasanya.
tetapi, seperti beberapa makanan khas lainnya proses pembuatannya yang agak rumit.
“sepintas mudah saja membuatnya, tetap kalau tidak pas pengolahannya makanan ini bisa menjadi tidak berguna karena terkena belatung,” ujar asnadi.
tetapi ia menyatakan untuk tidak khawatir makan makanan lokal ini.
karena ia belum pernah mendengar orang celaka karena makan kembuhung atau makanan tradisional lain.
“sensasi rasanya itu yang hebat.
makanan nenek moyang kita dahulu yang sudah sepatutnya kita perkenalkan lagi ke generasi mendatang,” cetusnya semangat.
ia berharap ke depan semakin banyak olahan khas besemah lain yang dapat di gali lagi.
kalo orang medan punya ini medan, bung! kami besemah punya slogan: ini besemah, ce!