Tembus Rekor MURI, 2 Daerah di Sumsel ini Miliki Situs Megalitik Terbanyak di Indonesia
Kabupaten Lahat dan Pagaralam sebagai pemilik situs megalitik terbanyak di Indoensia, hal tersebut dikatakan oleh salah satu narasumber dalam seminar megalitik hasil kajian koleksi Museum Negeri Sumsel, Maryoto kepada para peserta seminar, Selasa 24 Juni --Alhadi Farid/Koranpalpres.Com
PALEMBANG, KORANPALPRES. COM - Ada 2 daerah di Sumsel yakni Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam ternyata sebagai pemilik situs megalitik terbanyak di Indoensia, bahkan telah diakui dengan rekor MURI.
Hal tersebut dikatakan oleh salah satu narasumber dalam seminar megalitik hasil kajian koleksi Museum Negeri Sumsel, Maryoto kepada para peserta seminar, Selasa 24 Juni 2024.
"Jadi dari enam situs megalitik di Sumsel, Kabupaten Lahat dan Pagaralam yang memiliki situs terbanyak dan diakui dengan rekor MURI," ujarnya kepada para peserta seminar.
Keenam situs megalitik di Sumsel tersebut yakni megalitik pasemah yang ada di Lahat, Pagaralam, Empat Lawang, Muara Enim, Danau Ranau OKUS, dan Musi Rawas Utara.
BACA JUGA:WOW! Gunakan Mortar Foam, Jembatan Megah di Palembang Ini Habiskan Dana Investasi Senilai 168 Miliar
Ia menjelaskan, bahwa pesona dan nilai sejarah dari situs-situs megalitik di Sumsel setara dengan negara lain yang lebih dahulu terkenal. Bahkan Pasemah telah, diteliti sejak kolonial Belanda.
"Adapun yang kita lihat bahwa temuan situs kebudayaan megalitik ini berupa arca, lumpang batu hingga bilik batu yang kita ketahui yang paling banyak ditemukan di Kabupaten Lahat," ungkapnya.
Bahkan temuan-tenuan itu telah diakui lewat rekor MURI pada 2012 sebagai pemilik situs megalitik terbanyak.
"Kita menilai masih banyak belum ditemukan yang ada di kota Pagaralam, Empat Lawang dan Muara Enim," terangnya.
BACA JUGA:Sumatera Selatan Bakal Miliki Tol Terpanjang di Indonesia, Panjangnya 329 Km, Lampaui Trans Jawa
Dengan kegiatan seminar ini, ia berharap akan banyak pengetahuan yang didapatkan dari seminar megalitik hasil kajian koleksi Museum Negeri Sumsel ini.
Sementara itu, Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel, H Chandra Amprayadi SH mengatakan, bahwa seminar yang diadakan ini tidak lain untuk pemberian pengetahuan dan pemahaman tentang sejarah dan budaya di Sumsel.