Kaya Situs Megalitik! Begini Kata 4 Pakar di Seminar Kajian Koleksi Museum Negeri Sumsel
Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Chandra Amprayadi dan 4 narasumber Seminar Megalitik Hasil Kajian Koleksi Museum Negeri Sumsel bersama tamu undangan dan para peserta seminar.--museum negeri sumsel for koranpalpres.com
Arca dengan atribut maskulin dan feminin menunjukkan adanya pembagian peran yang jelas serta nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat pada masa itu.
“Memahami simbolisme gender ini membantu kita untuk lebih menghargai dan memahami warisan budaya serta struktur sosial masyarakat masa lalu,” tukas Retno.
Narasumber lainnya, penggiat budaya Sumsel yakni Dr A Erwan Suryanegara MSn yang mengkaji dan meneliti megalitik koleksi Museum Negeri Sumsel dari sudut pandang Seni Rupa.
Menurut Erwan, berdasarkan data artefaktual-arkeologis yang ada di Museum Negeri Balaputra Dewa, semuanya adalah artefak megalitik yang berasal dari Bumi Pasemah.
Artefak megalitik asal Bumi Pasemah ini, baik artefak asli maupun replika dari artefak yang asli.
Keberadaan artefak megalitik Pasemah khusus yang asli menjadi bagian koleksi dari Museum Negeri Balaputra Dewa, diperkirakan sejak masa kolonial Belanda dan diduga untuk kebutuhan penelitian pada masa itu.
Hanya saja hal tersebut patut sangat disayangkan, karena saat memindahkan artefak-atefak megalitik tersebut, mereka ternyata mengabaikan beberapa data penting.
Terutama data Arah Hadap (orientasi) dari masing-masing artefak megalitik tersebut.
Bahkan mungkin termasuk juga mengabaikan data Titik Koordinat dari posisi/lokasi artefak itu saat ditemukan di area kulturnya (situsnya) masing-masing.
Dalam kajian Ilmu Seni Rupa yang sudah dilakukan, artefak-artefak tinggalan megalitik Pasemah terbagi dalam 3 kategori
Ke-3 kategeri ini masing-masing Artefak Megalitik Seni Rupa, Atefak Megalitik Bukan Seni Rupa, dan Artefak Megalitik Berunsur Seni Rupa.
Untuk Artefak Megalitik Seni Rupa, adalah artefak-artefak megalitik yang sebelumnya disebut oleh para arkeolog sebagai artefak jenis Arca.
Maka dalam seni rupa artefak tersebut disebut Patung Megalit.
Untuk Artefak Megalitik Bukan Seni Rupa, adalah seperti: Batu Datar, Lumpang Batu (batu Dakon), Lesung Batu, Menhir (batu tegak), Kubur Batu, dan Dolmen.
Sementara untuk artefak Megalitik Berunsur Seni Rupa, adalah Menhir Berelief, Batu Bergores, Dinding Batu Bergores, dan Lukisan Dinding Kubur Batu.