Pulau Sumatera ‘Anak Emas’-nya Jokowi, Guyuran PMN Rp18,6 Triliun Untuk Tol Trans Sumatera Jadi Buktinya
Terus digelontorkannya dana besar untuk penyelesaian Tol Trans Sumatera jadi bukti bahwa Pulau Sumatera adalah ‘anak emas’ Jokowi selama 10 tahun memimpin Indonesia. -Hutama Karya-
Adapun puncak arus balik terjadi pada h+4 yakni pada 14 April 2024 dengan jumlah kendaraan yang melintas sebanyak 163.000 kendaraan.
Pertumbuhan trafik tertinggi terdapat pada ruas tol Indrapura - Kisaran.
BACA JUGA:Sumatera Selatan Bersiap Menikmati Jalan Tol Trans Sumatera, Melintasi 13 Ruas dengan Total 1030 Km
Persentase peningkatan mencapai 129 persen dibandingkan dengan VLL normal.
Sementara ruas dengan trafik tertinggi, yaitu ruas tol Terbanggi Besar - Kayu Agung dengan total VLL sebanyak lebih dari 411.000 kendaraan.
Tingginya antusiasme masyarakat menggunakan Tol Trans Sumatera terlihat pula di ruas fungsional, yaitu tol Indrapura - Kisaran seksi 50 kisaran pada 4 hingga 21 April dan tol Bangkinang 13 - Koto Kampar pada 5 hingga 17 April.
Di ruas tol ini tercatat ada lebih dari 160.000 kendaraan yang melintas.
BACA JUGA:Lewat Jalan Tol Ini, Palembang - Lubuk Linggau Hanya 3 Jam, Bisa Tiap Hari Berwisata di Bukit Sulap
Melihat antusias masyarakat dalam menggunakan jalan tol dan betapa besarnya dampak kehadiran jalan tol di pulau Sumatera, pemerintah pusat pun mempercepat penyelesaian beberapa ruas Jalan Tol Trans Sumatera.
Sebagai komitmen dan dukungan agar jalan tol bisa segera tuntas sesuai jadwal, PT Hutama Karya yang ditunjuk sebagai pelaksana pembangunan mega proyek ini kembali mendapat suntikan dana berupa Penyertaan Modal Negara senilai Rp18,6 Triliun di tahun 2024 ini.
Dana tersebut dimaksudkan untuk mempercepat proses pembangunan jalan tol Trans Sumatera tahap I.
Rinciannya, sebesar Rp5,17 triliun untuk penyelesaian JTTS tahap I, yang meliputi Binjai-Langsa (seksi Binjai Pangkalan Brandan), Simpang Indralaya-Muara Enim (seksi Simpang Indralaya Prabumulih).
Kemudian ruas jalan tol Kisaran – Indrapura, Kuala Tanjung – Parapat (seksi Kuala Tanjung - Pematang Siantar), Lubuk Linggau – Bengkulu (seksi Lubuk Linggau - Taba Penanjung).