Realitas Kesantunan Berbahasa Gen Z Minangkabau di Era Digital, Bikin Mahasiswa Unand Lakukan Hal ini
Nilai norma kehidupan dan aturan dalam berbahasa, terutama dalam penerapan kato nan ampek, dapat tertanam dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.--wikipedia
Artikel ini ditulis oleh Jihan Ashilah, Manisha Vicania, Cinta Fiveana Sintya, Adinda Femi Presira, Refan Candova, Asra Fajri, Muhammad Faris Fikri, (Kelompok mahasiswa Universitas Andalas, Padang).
Artikel ini ditulis dengan judul “Kesantunan Berbahasa Dalam Budaya Minang: Kato Nan Ampek dan Mengikisnya Sopan Santun Generasi Sekarang Dalam Berbahasa pada Orang yang Lebih Tua”.
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan pesan, perasaan, dan pendapat kepada orang lain.
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
BACA JUGA:Ga Neko-Neko! Mahasiswa Unand Beber Media Sosial Efektif Meningkatkan Kesadaran Hukum Warga +62
Ilmu yang mempelajari bahasa disebut linguistik, dan salah satu cabang linguistik yang membahas penggunaan bahasa adalah sosiolinguistik.
Chaer (2010) menyatakan bahwa sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua bidang ilmu empiris yang saling berkaitan.
Sosiologi mempelajari manusia dalam masyarakat dan proses sosial yang terjadi, sementara linguistik mempelajari bahasa sebagai objek kajian.
Oleh karena itu, sosiolinguistik adalah ilmu antardisiplin yang mempelajari penggunaan bahasa dalam masyarakat.
BACA JUGA:10 Universitas Swasta Terbaik di Jogja, Referensi Buat Caba di Kota Pelajar
Etika dalam berbahasa tercermin dalam cara berkomunikasi melalui tanda verbal atau cara berbahasa dengan memperhatikan norma-norma budaya.
Etika berbahasa berkaitan erat dengan pemilihan kode bahasa, norma-norma sosial, dan sistem budaya yang berlaku dalam masyarakat.
Setiap daerah memiliki etika berbahasa yang sesuai dengan budayanya masing-masing.
Budaya Minangkabau, misalnya, memiliki aturan kesopanan atau etika berbicara kepada orang yang lebih tua atau muda, sehingga dalam berbicara harus disadari apa yang boleh dan tidak boleh diucapkan.