Rampungkan Tol Palembang-Betung, PT Hutama Karya Minta Suntikan Dana Rp1 Triliun

Ilustrasi - PT Hutama Karya meminta tambahan suntikan dana PMN senilai Rp1 triliun untuk merampungkan pembangunan Tol Palembang – Betung. --

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - PT Hutama Karya (Persero) meminta tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun untuk merampungkan proyek pembangunan ruas tol Palembang-Betung.

“Dana tersebut akan digunakan untuk penyelesaian ruas Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung," kata Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Rionald Silaban saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Selasa 2 Juli 2024.

Sebelumnya Hutama Karya mendapatkan PMN senilai Rp13,42 triliun untuk membantu menyelesaikan ruas tol Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tersebut. 

Namun, perusahaan BUMN tersebut membutuhkan dana keseluruhan sebesar Rp15,47 triliun untuk menyelesaikan seluruh proyek itu.

BACA JUGA:Proyek Strategis Trans Sumatera: Jalan Tol Betung - Tempino - Jambi Segera Rampung, Nilai Investasi Rp45,177 T

BACA JUGA:Proyek Tol Baleno di Jambi Ditarget Agustus 2024, Sudah Rampung Segini

Berdasarkan target pembangunan yang telah dirancang PT HK, melalui suntikan PMN itu maka pembangunan ruas tol Palembang-Betung akan bisa selesai pada Kuartal III tahun 2025.

Biaya investasi dari proyek tersebut sebagian sudah terpenuhi dari PMN Tahun Anggaran 2024 untuk periode I yang telah disediakan pemerintah untuk PT HK sebesar Rp13,42 triliun.

Namun dengan adanya selisih dari kebutuhan investasi dengan PMN yang tersedia, masih ada sisa kebutuhan pendanaan sebesar Rp2,04 triliun. 

Tambahan PMN yang masuk kategori periode II dari cadangan investasi senilai Rp1 triliun itu diperlukan, sebab masih ada nilai yang belum diajukan sebesar Rp1,04 triliun.

BACA JUGA:Habiskan Dana Rp2,7 T, Tol Betung Tempino Jambi Seksi 3 Segera Selesai, Hubungkan Sumatera Selatan dan Jambi

BACA JUGA:Dicoret dari PSN, Pembangunan Jalan Tol Muara Enim-Lahat-Lubuklinggau Bakal Dilanjutkan Prabowo?

"Dengan itu Ruas Palembang Betung ditargetkan akan selesai pada 2025 dengan indikasi kelayakan IRR sebesar 6,77 persen," ucap Direktur Utama PT Hutama Karya Budi Harto dalam kesempatan yang sama.

Menurut Budi, urgensi dari penambahan PMN ini akan digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas perusahaan dalam melanjutkan percepatan pembangunan JTTS, untuk meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatera.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan