Hadiri Pelantikan Perjakep Sumsel, SMB IV Ingatkan ‘Akar Budaya Palembang itu dari Jawa dan Melayu’
Ketua Pembina Perjakep Sumsel RA Anita Noeringhati memberikan potongan tumpeng kepada SMB IV di sela Pelantikan Perjakep Sumsel. Di kesempatan ini, SMB IV mengingatkan akar budaya Palembang yang berasal dari Jawa dan Melayu.--kesultanan palembang darussalam for koranpalpres.com
BACA JUGA:Game Penghasil Uang Langsung ke Dana, Hasilkan Untung Nyata ke Saldo Dompet Elektronik Dana Hari Ini
Dia berharap budaya Jawa harus ditingkatkan mendampingi Dul Muluk dan budaya Batanghari Sembilan yang memang harus terus digiatkan.
“Ini harus dibudayakan agar generasi penerus tahu akan budaya di Sumsel,” serunya.
Di kesempatan itu dia mengenang di masa masih menjabat sebagai pimpinan Komisi V, dirinya pernah mengusulkan kepada Dinas Pendidikan untuk memasukkan muatan lokal kebudayaan di mapel.
“Karena di sanalah masyarakat dan generasi muda bisa tahu kalau segala budaya ada dan harus dilestarikan,” tandasnya.
BACA JUGA:Instaperfect Real Skin Make Up Class Kolaborasi dengan Daniamakeup dan The Prasetya Hijab
BACA JUGA:Instaperfect Gandeng IIPK BSB Syariah Palembang, Ajarkan Teknik Make Up yang Benar
Ketua Perjakep Sumsel Mujari Senen menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pembina Perjakep Sumsel RA Anita Noeringhati.
Sosok Anita selama ini membina, mendidik mereka untuk majukan seni dan budaya yang ada di Sumsel, dan kota Palembang khususnya.
“Perjakep ini adalah wadah, ada beberapa seni yang kita kumpulkan, ada Barongsai, Reog, Gamelan, Orgen dan Kuda Lumping,” urai Mujari.
“Ini semua adalah potensi yang ada dalam Perjakep, Perjakep sasarannya jelas yakni pelaku, pecinta dan peduli seni,” imbuhnya.
BACA JUGA:Hadiri Expo KTNA Tingkat Nasional Tahun 2024, Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar Sampaikan Ini
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-19 Diprediksi Juara Piala AFF U-19 2024, Ini Alasannya
Menurut Mujari, semua itu adalah satu potensi yang harus dikembangkan dan dipelihara karena merupakan warisan dari nenek moyang.
“Potensi ini harus ditumbuhkembangkan, jangan sampai digerus budaya asing yang tidak sesuai dengan kehidupan dan keluhuran bangsa,” pungkasnya.