Kecam Keras! Seniman dan Budayawan Angkat Suara Tentang Isu Gedung Kesenian Palembang Dijadikan Restoran

Kalangan seniman dan budayawan Kota Palembang kompak mengecam desas-desus Gedung Kesenian Palembang dijadikan restoran.--koranpalpres.com

“Utamanya Gedung Kesenian Palembang difungsikan untuk kegiatan kesenian, bukan untuk kegiatan ekonomi atau kafe,” timpalnya. 

Terlebih Vebri menilai pihak yang lebih cocok berpikir seperti bisnis ini adalah Dinas Pariwisata bukan Dinas Kebudayaan.

BACA JUGA:Keren Amat! Riview Sepeda Listrik Pacific Cameron, Jarak Tempuh Boleh Di Adu!

BACA JUGA:Meningatkan Sinergitas, Langkah Berikut Jadi Pilihan Humas Polri dan LAN

Dia mengaku telah mendiskusikan hal ini bersama pengurus AMPCB lainnya dan mendesak pihak Disbud segera mengklarifikasi.

Sebagai masyarakat seni dan turut berjuang untuk mendapatkan Gedung Kesenian Palembang, Vebri mengaku curiga dengan pertemuan tersebut. 

Sejatinya imbuh Vebri, pihaknya ikut dilibatkan dalam apapun tentang rencana dan kegiatan yang akan dibuat dengan Gedung Kesenian Palembang. 

“Kami mohon pihak Disbud memberikan klarifikasi" tegas Vebri.

BACA JUGA:Tinjau Media Center dan 91 Command Center Milik Polda Riau, Begini Tujuan Divisi Humas Polri

BACA JUGA:Ini Budaya Kerja di Jepang yang Harus Ditiru

Dia mengingatkan kembali bahwa Gedung Kesenian Palembang adalah hasil perjuangan para seniman dan komunitas seni.

Utamanya yang tergabung dalam perjuangan AMPCB dan Dewan Kesenian Palembang untuk mendapatkan haknya dari negara dan dijamin oleh undang-undang.  

Setelah melakukan aksi unjuk rasa berkali-kali, menghadapi berbagai tantangan dan kecaman, serta terakhir dialog dengan Walikota Harnojoyo. 

Barulah gedung eks-Balai Pertemuan atau Kuto Besak Theatre Resotan (KBTR) disetujui dialihkan untuk dimanfaatkan menjadi Gedung Kesenian Palembang. 

BACA JUGA:Bikin Kajet! Ada Kepolisian Hongkong Ke SSDM Polri, Ada Apa Ini?

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan