https://palpres.bacakoran.co/

Kerek Partisipasi Pemilu, Mahasiswa Universitas Andalas Ajak Giatkan Pendidikan Politik bagi Generasi Muda

Pendidikan Politik bagi Generasi Muda untuk Meningkatkan Partisipasi Pemilu-kolase-

Generasi muda sangat akrab dengan teknologi dan media sosial. 

BACA JUGA:Jaga Integritas Jurnalisme, Mahasiswi Universitas Andalas Sebut Pentingnya Hak Tolak Wartawan

BACA JUGA:Kian Marak! Mahasiswa Universitas Andalas Beri Solusi Jitu Atasi Perilaku Seksual Menyimpang

Oleh karena itu, pemanfaatan platform ini sebagai alat pendidikan politik sangat efektif. 

Kebijakan publik, isu-isu terkini, dan informasi mengenai pemilu bisa disebarluaskan melalui sosmed, mengajak mereka untuk mendiskusikan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik.

4. Program Volunteering dan Keterlibatan Komunitas

Mengajak generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan politik di komunitasnya juga merupakan langkah yang efektif. 

BACA JUGA:Hak Tolak Wartawan di Tengah Tekanan Politik, Mahasiswa Universitas Andalas: Demi Keselamatan Sumber Berita

BACA JUGA:Semakin Marak di Tengah Masyarakat! 3 Mahasiswa Universitas Andalas Beber Dampak Psikologis Ujaran Kebencian

Kegiatan seperti pengorganisasian diskusi publik, partisipasi dalam kampanye pemilu, dan program advocacy dapat memberikan pengalaman langsung dan meningkatkan rasa memiliki terhadap proses demokrasi.

5. Kolaborasi dengan LSM

Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM memiliki peran yang penting dalam pendidikan politik. 

Kerja sama antara sekolah, universitas, dan LSM dapat menciptakan program-program inovatif yang mendidik generasi muda tentang politik dan keterlibatan dalam pemilu secara lebih mendalam.

BACA JUGA:Hak Tolak Wartawan! Mahasiswa Universitas Andalas: Kuasa Absolut Sembunyikan Identitas Narasumber

BACA JUGA:Penting Dibaca! 8 Mahasiswi Universitas Andalas Ungkap Arti Penting Kesantunan Berbahasa di Media Sosial

Untuk mendorong partisipasi pemilih di kalangan generasi muda, penting juga untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mereka untuk memberikan suara. 

Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemilu, ketidakpuasan terhadap calon atau partai politik, serta rasa skeptis terhadap sistem politik dapat menjadi penghalang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan