Mahasiswa Universitas Andalas Beber Fakta Mengejutkan Media Sosial Pengaruhi Persepsi Publik di Pilkada 2024
Mahasiswa Universitas Andalas Beber Fakta Mengejutkan Media Sosial Pengaruhi Persepsi Publik di Pilkada 2024-Kolase-
Namun, di balik potensi positif tersebut, media sosial juga menghadapi tantangan serius berupa penyebaran informasi yang tidak benar atau hoaks, yang dapat menyebabkan kebingungan di kalangan pemilih dan merusak integritas pemilu.
BACA JUGA:Pagelaran Dulmuluk Bisa Jadi Media Sosialisasi, Kok Bisa? Ini Penjelasan Seniman Palembang
BACA JUGA:Ga Neko-Neko! Mahasiswa Unand Beber Media Sosial Efektif Meningkatkan Kesadaran Hukum Warga +62
Penyebaran hoaks dapat mengurangi kepercayaan terhadap lembaga penyelenggara pemilu dan memicu polarisasi dalam masyarakat.
Oleh karena itu, sangat penting bagi para kandidat dan tim kampanye untuk memanfaatkan media sosial secara bijaksana, dengan menekankan pada penyebaran informasi yang akurat dan relevan.
Meningkatkan literasi media di kalangan masyarakat juga menjadi prioritas, agar mereka dapat dengan mudah membedakan antara informasi yang valid dan berita palsu.
Selain itu, partisipasi masyarakat dalam melaporkan hoaks dan terlibat dalam diskusi politik sangat diperlukan untuk menjaga integritas proses pemilu.
Secara keseluruhan, dampak media sosial terhadap pemilu bersifat kompleks dan memerlukan pendekatan yang hati-hati agar platform ini dapat digunakan untuk memperkuat demokrasi dan mendorong partisipasi politik yang konstruktif.
Kerja sama antara pemerintah, lembaga pemilu, platform media sosial, dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi tantangan ini.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan pemilu dapat dilaksanakan dengan transparan dan berintegritas, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi.