Mahasiswa Universitas Andalas Beber Fakta Mengejutkan Media Sosial Pengaruhi Persepsi Publik di Pilkada 2024
Mahasiswa Universitas Andalas Beber Fakta Mengejutkan Media Sosial Pengaruhi Persepsi Publik di Pilkada 2024-Kolase-
Banyak negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS) dan India, juga mengalami situasi yang serupa.
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Kaji Peran Penting Pendidikan dalam Membentuk Identitas Sosial
Sebagai contoh, pada pemilihan Presiden AS tahun 2020, media sosial digunakan secara luas untuk mempengaruhi keputusan pemilih.
Platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan kampanye dan mempengaruhi opini publik, baik melalui informasi yang akurat maupun berita yang tidak benar.
Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam penggunaan media sosial sejalan dengan isu yang muncul di negara lain.
Di AS, penyebaran informasi yang salah selama pemilu menimbulkan kekhawatiran mengenai keandalan informasi yang diterima oleh pemilih, mirip dengan fenomena hoaks yang berkembang pesat di Indonesia.
BACA JUGA:Kian Marak! Mahasiswa Universitas Andalas Beri Solusi Jitu Atasi Perilaku Seksual Menyimpang
Di sisi lain, di India, pemanfaatan media sosial dalam kampanye politik telah memicu perdebatan mengenai perlunya regulasi dan pengawasan informasi, yang juga menjadi perhatian di Indonesia.
Perbandingan ini menunjukkan bahwa dampak media sosial merupakan isu global, di mana banyak negara menghadapi tantangan serupa dalam mengelola informasi politik yang beredar di platform digital.
Hal ini menekankan pentingnya kerjasama internasional untuk mengatasi masalah informasi yang menyesatkan dan mendorong partisipasi politik yang lebih baik.
Dengan mempelajari pengalaman dan pendekatan negara lain dalam menangani dampak media sosial, Indonesia dapat memperoleh wawasan berharga untuk meningkatkan integritas pemilu di masa mendatang.