Viral Parodi Guru Ogah Tegur Siswa karena Takut Dipolisikan, Ini Pernyataan Tegas Kepala Disdik Sumsel
Kepala Disdik Sumsel Awalludin berharap kalangan guru di Sumsel agar tidak terprovokasi konten parodi ogah tegur siswa karena takut dipolisikan.--tangkapan layar TikTok
Lebih lanjut Awalludin mengaku pihaknya telah mewacanakan komunikasi lebih lanjut kepada aparat penegak hukum atas maraknya pelaporan guru yang didasari ketidaksenangan oknum orang tua atau wali murid.
“Insyaa Allah dari Kementerian Pendidikan langsung akan melakukan upaya pendekatan dengan aparat penegak hukum, dan kita di daerah akan mendorong hal tersebut,” tukasnya.
BACA JUGA:Ecoliteracy Guru Muda Sebagai Agent of Change dalam Pendidikan Era 4.0
Tantangan Guru sebagai Pendidik
Senada Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Provinsi Sumsel, Ferallia Eka Putri SPd Gr MPd menilai fenomena ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh guru sebagai pendidik dalam menangani perilaku siswa.
Konten yang viral tersebut menurut guru sejarah di SMA LTI IGM Palembang ini dapat menimbulkan berbagai perspektif.
Di satu sisi kata Fera, hal itu menunjukkan kecewa atau mungkin kesedihan yang dirasakan guru ketika berhadapan dengan siswa yang sulit diatur.
Namun, di sisi lain, ini juga mengingatkan kita akan pentingnya pendekatan yang lebih konstruktif dan empatik dalam mendidik, termasuk cara menangani masalah disiplin.
“Saya rasa hal ini juga merupakan dampak atas kejadian yang akhir-akhir ini berkaitan kejadian guru yang dipenjarakan karena menegur siswa ya,” ucapnya.
Lebih lanjut Fera menilai kondisi ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika antara pendidikan, orang tua, dan siswa.
Ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh guru dalam menegakkan disiplin dan norma di kelas, terutama ketika ada ketidakpahaman dari orang tua tentang peran dan tanggung jawab guru.
BACA JUGA:PLN Gelar Pelatihan Literasi Digital Bagi Siswa dan Guru SMK Kosgoro Penawartama