Sudahkah Partisipasi Politik Digital di Indonesia Berjalan Baik? Ini Kata Mahasiswa Universitas Andalas
Artikel berjudul “Partisipasi Politik Digital Sudahkah Berjalan Baik di Indonesia?” ini ditulis oleh Bunga Annisa, Mahasiswa Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.--freepik
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Temukan Fakta Mengejutkan, Musik dapat Kurangi Stres pada Hewan Ternak
Sehingga bisa menjadi wadah bagi para pemilih untuk mulai meyakinkan keinginannya untuk memilih calon yang tepat, sesuai dengan kompetensi serta kualifikasi dari masing-masing calon yang dipercaya dapat menjadikan Indonesia lebih baik ke depannya melalui regulasi-regulasi yang akan diterapkan.
Mengentaskan berbagai isu skrusial yang akan berdampak pada kemajuan Indonesia.
Menjadikan Indonesia emas pada tahun 2045.
Namun, di balik penerapan hadirnya media sosial sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam kontestasi demokrasi ada akibat yang harus ditanggung.
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Ulas ESG dalam Konteks Global dan Relevansinya dengan Industri 5.0
Yaitu munculnya hoax atau informasi palsu yang justru ikut memporak-porandakan demokrasi Indonesia.
Tidak hanya itu, media sosial juga memberikan efek perpecahan yang diakibatkan oleh isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan).
Ketika kemudian pastisipasi yang seharusnya memberikan dampak masif pada pergerakan partisipasi politik di Indonesia justru menunjukkan adanya indikasi perpecahan.
Adanya buzzer-buzzer politik yang memanasi masa kontestasi demokrasi.
Membawa masalah baru yang justru tidak kunjung terselesaikan.
Sehingga, meskipun partisipasi politik di Indonesia mulai membaik, perlu diperhatikan point mengenai dampak apa saja yang bisa timbul kemudian.