5 Bandara di Sumatra Turun Status, Mengapa Bandara Minangkabau Tidak?
Bandara Internasional Minangkabau tetap bertahan sebagai bandara internasional.-pemkot padang-
Sebelumnya bandara ini melayani penerbangan internasional ke Singapura dan Malaysia.
Berkurangnya jumlah penumpang internasional menyebabkan statusnya kini diubah menjadi domestik.
BACA JUGA:10 Bandara Tersibuk di Asia Tenggara, Indonesia Punya 3 di Antaranya
BACA JUGA:5 Cara Menuju Bandara SMB II Palembang, Dijamin Nyaman dan Praktis!
4. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatra Selatan
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ini dibangun pada tahun 1970 dan merupakan salah satu bandara terbesar di Sumatra.
Kendati memiliki kapasitas untuk pesawat besar seperti Airbus A330, berkurangnya permintaan penerbangan internasional dari Palembang membuat statusnya berubah menjadi domestik.
Akan tetapi, bandara ini tetap menjadi pusat konektivitas penting di Sumatra Selatan.
BACA JUGA:Mengejutkan! Inilah 10 Kota Paling Kecil di Pulau Sumatera: Saking Kecilnya, Luasnya Mirip Bandara
BACA JUGA:Dibangun di Atas Lahan Lebih 11 Hektar, Bandara Domestik Ini Pernah Layani Penerbangan Internasional
5. Bandara HAS Hanandjoeddin, Tanjung Pandan, Belitung
Bandara ini sebelumnya diresmikan sebagai bandara internasional pada tahun 2017 guna mendukung pariwisata di Pulau Belitung.
Kendati memiliki potensi wisata besar, bandara ini kini hanya melayani rute domestik dan diharapkan bisa mendukung pariwisata lokal.
Alasan Bandara Internasional Minangkabau Tetap Berstatus Internasional
Ada beberapa faktor mendukung keputusan mempertahankan status Bandara Mingakabau ini: