https://palpres.bacakoran.co/

Tolak Praktik Politik Uang di Pilkada Serentak 2024! Ini Penjelasan Kapolda Sumsel dan Sejumlah Tokoh

Polda Sumsel bersama forkopimda lainnya dan penyelenggara pemilu untuk aktif menyerukan penolakan praktik politik uang (money politics) dalam proses Pilkada Serentak 2024.--humas polda sumsel for koranpalpres.com

Bahkan juga dapat berlaku adil kepada rakyatnya sebagai seorang pemimpin tanpa adanya praktik politik uang tersebut, terutama kepada rakyat kecil.

"Jadi yang kita maksud dengan adil itu, bukan melakukan penindasan tapi memang seorang pemimpin harus berpihak kepada rakyatnya, khususnya rakyat kecil," urainya.

BACA JUGA:Waduh, KPU Lahat Curi Start Lakukan Coblos dan Perhitungan Suara Pilkada Serentak, Kok Bisa

BACA JUGA:Pilkada Serentak, Kesejahteraan Rakyat dan Tanggung Jawab Yang Terpilih

Ketika ada perselisihan, seperti sengketa antara pengusaha dengan buruh maka dalam Islam seorang pemimpin harus berpihak kepada buruh. 

"Kita berharap melalui Pilkada, akan melahirkan pemimpin yang berasal dari rakyat," aku dia.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam Pilkada membutuhkan dana yang cukup besar, sehingga beberapa orang didukung oleh orang-orang yang luar biasa di belakang untuk mendukung hal pendanaannya.

Tapi untuk pendidikan dalam politik masyarakat harus cerdas jangan mau dimanfaatkan untuk suaranya untuk 5 tahun dengan cara dibayar dengan nominal tertentu.

BACA JUGA:Optimis Pilkada Serentak di Sumsel Lancar, Elen Setiadi Sebut 1.205 PPK sebagai Tulang Punggung Demokrasi

BACA JUGA:Detik-Detik Pilkada Serentak 2024, Bawaslu Empat Lawang Beri Bimtek Implementasi SIWASLIH ke PKD se-Kabupaten

Hal ini akan berdampak kepada masyarakat, untuk itu saatnya memilih pemimpin yang betul-betul paham dengan rakyat baik keinginan, kebutuhan dan lainnya yang diinginkan oleh rakyat.

"Kita harus berani menolak praktik politik uang, jangan mau dimanfaatkan dengan dibeli suaranya menggunakan uang," paparnya.

Sehingga hal ini masyarakat harus cerdas untuk memilih seorang pemimpin yang luar biasa, karena tanggung jawab seorang pemimpin ini sangat fatal karena kalau salah memilih akan berdampak kepada rakyat.

"Tidak dibenarkan kita menjual suara pilihan kita dengan harga murah yang memberikan kesempatan kepada mereka yang menilai rakyat semua dapat dibeli yang justru bakal membuat rakyat sengsara selama 5 tahun," kata dia.

BACA JUGA:Cegah Pelanggaran Pilkada Serentak 2024, Bawaslu Empat Lawang Sosialisasi UU Netralitas ASN

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan