Tolak Praktik Politik Uang di Pilkada Serentak 2024! Ini Penjelasan Kapolda Sumsel dan Sejumlah Tokoh
Polda Sumsel bersama forkopimda lainnya dan penyelenggara pemilu untuk aktif menyerukan penolakan praktik politik uang (money politics) dalam proses Pilkada Serentak 2024.--humas polda sumsel for koranpalpres.com
BACA JUGA:Ternyata Ini Cara Polres Lahat Amankan Kampanye Dialogis di Wilayahnya
BACA JUGA:Datangi Mapolda Sumsel, Calon Bupati Empat Lawang Ini Buat Pengaduan, Inilah Penyebabnya
"Hal ini sangat tidak benar, walaupun sifatnya memberikan bantuan atau semacamnya tapi niat di balik itu tidaklah benar," singgungnya.
Direktur Eksekutif PSKP
Direktur Eksekutif Pusat Studi Kebijakan dan Politik (PSKP) Ade Indra Chaniago menegaskan bahwa politik uang tidak hanya mencederai nilai-nilai demokrasi, tetapi juga menghalangi terpilihnya pemimpin berkualitas.
"Praktik ini membuat masyarakat memilih karena iming-iming uang, bukan berdasarkan kompetensi calon sehingga hal ini menjadi tantangan besar bagi demokrasi kita," ungkapnya.
BACA JUGA:Tunjukkan Kepedulian Terhadap Generasi Muda, PJU Polda Sumsel Ke SDN 172 Bukit Sangkal
BACA JUGA:Waduh! Propam Polda Sumsel Periksa Secara Mendadak Handphone Anggota, Untuk Apa?
Menurut Ade, pendidikan politik harus menjadi prioritas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Hanya sekitar 10 persen pemilih di Indonesia yang rasional, sisanya masih didominasi oleh pemilih tradisional.
“Jika masyarakat cerdas, praktik politik uang akan sulit berkembang," tambahnya.
Direktur Eksekutif SIRA
BACA JUGA:Bekat Hadiah Kapolda Sumsel, Pemandi Jenazah di Prabumulih Ini Wujudkan Cita-cita, Apa?
BACA JUGA:Ajak Warga Jaga Situasi Aman dan Kondusif Jelang Pilkada, Begini Cara Kapolda Sumsel dan Kapolres
Di sisi lain, aktivis antikorupsi yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Suara Informasi Rakyat Sriwijaya (SIRA) Rahmat Sandi Iqbal menyoroti dampak buruk politik uang yang menghasilkan pemimpin bermental korup.
"Pemimpin yang lahir dari praktik ini hanya akan fokus memperkaya diri sendiri dan kelompoknya, mereka sudah berpikir untuk mengembalikan modal besar yang digunakan selama kampanye," tegasnya.
Rahmat juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.