MARTAPURA, KORANPALPRES.COM - Partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) OKU Timur tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan Pilkada yang sama tahun 2020 lalu, maupun dibandingkan saat Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. 

Hal ini terungkap berdasarkan hasil rapat pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara tingkat Kabupaten yang dilaksanakan KPU OKU Timur di aula Parai Puri Tani Martapura beberapa waktu lalu.

Dalam rapat pleno tersebut, untuk Pilkada 2024 di OKU Timur, masyarakat yang menggunakan hak pilihnya mencapai 389.767 suara atau 77,86 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada 2024 di Kabupaten OKU Timur, sebanyak 500.338 pemilih dan ditambah Daftar Pemilih Khusus (DPK) menjadi 500.593

Sedangkan partisipasi pemilih saat Pilkada OKU Timur tahun 2020 lalu diatas 80 persen atau tepatnya 80,2 persen.

BACA JUGA:Ingatkan Personel Untuk Pengamanan dan Pengawalan Lokasi Gudang Logistik PPK di Pilkada OKU Timur

BACA JUGA:Tim Advokat Laporkan Kades Diduga Lakukan Pelanggaran Netralitas Dalam Pilkada OKU Timur

Sementara untuk partisipasi pemilih Gubernur dan Wakil Gubernur partisipasi pemilih mencapai 389.865 atau 77,88 persen dari DPT ditambah DPK sebanyak 500.595 orang.

Ketua KPU OKU Timur, Denis Firmansyah SPd I, MPd melalui Komisioner KPU Kabupaten OKU Timur Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat Aldi Andriansyah SE mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya partisipasj pemilih.

Salah satunya perbedaan karena ada yang pindah memilih, sehingga hanya bisa memilih gubernur dan wakil gubernur saja. 

"Adanya perbedaan jumlah penguna pemilih terletak di DPTb. Sebab DPTb yang hanya mendapatkan satu surat suara yakni Pilgub sedangkan Pilbup tidak dapat," ujarnya, Selasa 10 Desember 2024.

BACA JUGA:Paslon Fery-Herly Dapat Dukungan Penuh Warga Srikaton, Siap Menangkan di Pilkada OKU Timur

BACA JUGA:Ini Jadwal Debat Publik Pilkada OKU Timur 2024, 2 Paslon Siap Bersaing di Pesta Demokrasi

Selain itu  lanjut Aldi, adanya perampingan TPS dari Pemilu yang berjumlah 2.180 TPS yang dirampingkan menjadi 1.012 TPS.

"Ini ada selisih jauh sehingga sedikit mengurangi partisipasi pemilih. Sebab yang biasanya dekat ke TPS, kemudian masuk ke TPS yang beda dan jauh jaraknya," terangnya.