Keanekaragaman Hayati Kabupaten Kerinci, Mahasiswa Universitas Andalas Sebut Warisan Alam yang Harus Dijaga
Artikel berjudul Keanekaragaman Hayati Kabupaten Kerinci: Warisan Alam yang Harus Dijaga ditulis oleh Hafiza Cahyani Fitri, Mahasiswa Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.--dokumentasi pribadi
TNKS menjadi rumah bagi bunga raksasa seperti Rafflesia arnoldii dan Amorphophallus titanum, yang menjadi daya tarik internasional.
Hutan tropis di kawasan ini juga menyimpan berbagai jenis tumbuhan obat yang potensial untuk pengembangan farmasi, serta pohon-pohon besar yang menjadi paru-paru dunia.
BACA JUGA:Apakah Indonesia Sudah Aman dari Korupsi? Ini Kata Mahasiswa Universitas Andalas
Danau Kerinci, salah satu ikon kabupaten ini, bukan hanya memberikan pemandangan yang memanjakan mata tetapi juga menjadi habitat penting bagi spesies ikan air tawar yang unik.
Ancaman terhadap Keanekaragaman Hayati
Namun, di balik kekayaan alamnya, Kabupaten Kerinci menghadapi berbagai ancaman serius yang dapat merusak keanekaragaman hayatinya.
Alih fungsi lahan untuk perkebunan, terutama perkebunan kelapa sawit, menjadi salah satu penyebab utama deforestasi.
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Sebut 2 Hal Kunci Utama dalam Pemberantasan Korupsi
Hilangnya hutan alami tidak hanya mengancam habitat satwa liar tetapi juga meningkatkan risiko bencana ekologis seperti banjir dan longsor.
Pembalakan liar juga masih menjadi masalah yang sulit diatasi.
Meskipun upaya penegakan hukum telah dilakukan, aktivitas ini tetap marak di beberapa wilayah terpencil.
Selain itu, perburuan satwa liar untuk diambil bagian tubuhnya atau dijual sebagai hewan peliharaan eksotis terus menurunkan populasi spesies yang sudah langka.
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Ajak Pahami Dampak Korupsi dan Pentingnya Menanamkan Nilai Integritas