Pengumpulan dan Penyaluran ZIS Tumbuh Pesat di 2024, KNEKS Bongkar Pemicu Utamanya!
Direktur Keuangan Sosial Syariah KNEKS Dwi Irianti Hadiningdyah (pegang mikrofon) dan Ketua BWI Kamaruddin Amin dalam forum Capaian Kinerja, Outlook Zakat, dan Wakaf Tahun 2025.--kemenag.go.id
Dwi Irianti membeberkan, total pengumpulan ZIS-DSKL secara nasional mencapai Rp26,13 triliun hingga kuartal kedua (Q2) 2024.
Jumlah ini mencatat kenaikan 68,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Prodi S1 Manajemen Zakat dan Wakaf UIN Raden Fatah Target Akreditasi Unggul, Ini Strateginya
Dana tersebut berasal dari 711 Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yang meliputi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Lonjakan ini menurut Dwi Irianti, membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana sosial syariah semakin tinggi.
“Dana ini pun telah disalurkan kepada 75,54 juta jiwa penerima manfaat di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Selain ZIS-DSKL, akumulasi aset wakaf uang juga menunjukkan kinerja impresif.
BACA JUGA:Ratusan Anak Padati Gramedia World, Ternyata 2 Kegiatan Rumah Zakat ini yang Bikin Rame!
BACA JUGA:Peduli Kakek Pencari Ikan di Sungai Upang, Rumah Zakat Beri Bantuan yang Mengejutkan
Masih kata Dwi Irianti, hingga Oktober 2024, total aset wakaf uang mencapai Rp 2,7 triliun, tumbuh 229% sejak peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang (GNWU) pada Januari 2021.
Pertumbuhan ini didorong oleh penerbitan 13 seri Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS) dengan nilai akumulasi Rp1,159 triliun atau 42,9% dari total aset wakaf.
Dia mengimbuhkan, peningkatan ini tidak terlepas dari penguatan ekosistem wakaf, termasuk sertifikasi 4.646 nazhir (pengelola wakaf) dan partisipasi 50 bank syariah sebagai Lembaga Keuangan Syariah Pengelola Wakaf Uang (LKS PWU).
Wakaf dan ZIS-DSKL timpal Dwi Irianti, kini menjadi instrumen strategis dalam mendorong pembangunan ekonomi berbasis syariah dan pemberdayaan masyarakat.
BACA JUGA:26 Tahun Hadir, Rumah Zakat Bahagiakan 18,2 Juta Penerima Manfaat