Catat Ya! AGSI Sumsel Bongkar Peran Situs dan Tokoh Lokal dalam Pembelajaran Sejarah Kemerdekaan

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Senin , 30 Dec 2024 - 21:45

Suasana Diskusi Sejarah Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang bertema Menelisik Peran Situs dan Tokoh Lokal dalam Pembelajaran Sejarah Kemerdekaan.--dokumentasi panitia

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Provinsi Sumatera Selatan atau AGSI Sumsel membahas peran situs dan tokoh lokal dalam pembelajaran sejarah kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Pembahasan tersebut dilakukan AGSI Sumsel dalam diskusi sejarah yang mewarnai hari ketiga kegiatan Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang, Senin 30 Desember 2024.

Diskusi sejarah yang berlangsung di Gedung Kesenian Palembang ini mengangkat tema "Situs-situs dan Tokoh-tokoh Pertempuran 5 Hari 5 Malam Bagi Pembelajaran Sejarah Lokal di Sumsel".

Penyelenggara diskusi menghadirkan 2 orang pemateri sekaligus masing-masing guru sejarah SMA Negeri 22 Palembang Yusnidar bersama Peneliti Muda Multimedia Sejarah Rillo Abyudaya.

Sebagai peserta, diskusi kali ini dihadiri kalangan guru, siswa, mahasiswa, aktivis, sejarawan dan budayawan serta masyarakat kota Palembang.

Dalam paparannya, Yusnidar melihat Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang sebagai sebuah peristiwa yang harus dikenang untuk mengingat perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaannya dari penjajahan Belanda (NICA).

Seperti diketahui bahwa pertempuran di Kota Pempek ini terjadi pada 1-5 Januari 1947.

“Sebagai salah satu lokasi yang strategis, Palembang menjadi sasaran bagi Belanda lantaran daerah ini memiliki sumber daya alam berlimpah, sumber daya manusia, hingga pusat kegiatan hampir terjadi di Palembang,” ulasnya.

Menurut Yusnidar, pertempuran 5 hari 5 malam di Palembang terjadi beberapa lokasi.

Pertahanan terkuat Belanda terpusat di Benteng Kuto Besak (BKB).

catat ya! agsi sumsel bongkar peran situs dan tokoh lokal dalam pembelajaran sejarah kemerdekaan                            palembang, koranpalpres.com – asosiasi guru sejarah indonesia provinsi sumatera selatan atau agsi sumsel membahas peran situs dan tokoh lokal dalam pembelajaran sejarah kemerdekaan republik indonesia (ri).
pembahasan tersebut dilakukan agsi sumsel dalam diskusi sejarah yang mewarnai hari ketiga kegiatan peringatan pertempuran 5 hari 5 malam di palembang, senin 30 desember 2024. 
diskusi sejarah yang berlangsung di gedung kesenian palembang ini mengangkat tema "situs-situs dan tokoh-tokoh pertempuran 5 hari 5 malam bagi pembelajaran sejarah lokal di sumsel".
penyelenggara diskusi menghadirkan 2 orang pemateri sekaligus masing-masing guru sejarah sma negeri 22 palembang yusnidar bersama peneliti muda multimedia sejarah rillo abyudaya.
baca juga:mgmp sejarah provinsi sumsel blak-blakan ungkap posisi kota palembang dalam pertempuran 5 hari 5 malam
baca juga:serba serbi peringatan pertempuran 5 hari 5 malam, dari sepeda onthel mesin hingga radio kuno ikut dipamerkan
sebagai peserta, diskusi kali ini dihadiri kalangan guru, siswa, mahasiswa, aktivis, sejarawan dan budayawan serta masyarakat kota palembang. 
dalam paparannya, yusnidar melihat pertempuran 5 hari 5 malam di palembang sebagai sebuah peristiwa yang harus dikenang untuk mengingat perjuangan bangsa indonesia dalam merebut kemerdekaannya dari penjajahan belanda (nica). 
seperti diketahui bahwa pertempuran di kota pempek ini terjadi pada 1-5 januari 1947.
“sebagai salah satu lokasi yang strategis, palembang menjadi sasaran bagi belanda lantaran daerah ini memiliki sumber daya alam berlimpah, sumber daya manusia, hingga pusat kegiatan hampir terjadi di palembang,” ulasnya.
baca juga:63 foto singkap sisi lain pertempuran 5 hari 5 malam bikin tercengang pj walikota cheka virgowansyah
baca juga:peringatan pertempuran 5 hari 5 malam di palembang dimulai, catat ini rangkaian acaranya kata sultan palembang
menurut yusnidar, pertempuran 5 hari 5 malam di palembang terjadi beberapa lokasi. 
pertahanan terkuat belanda terpusat di benteng kuto besak (bkb). 
sedangkan, untuk pertahanan masyarakat palembang tersebar rata di setiap pertahanan-pertahanan belanda.
sementara rillo abyudaya dalam kesempatannya menjelaskan, pada hari pertama terjadi penembakan di tengkuruk, para pejuang palembang menyerbu dan mengepung pasukan belanda yang bertahan di semua sektor yang sudah mereka kuasai sebelumnya.
baca juga:diminta buka peringatan pertempuran 5 hari 5 malam, pj walikota palembang mengaku sedih, kenapa ya?
baca juga:pj walikota palembang minta sosok patriot ini dimunculkan pada atraksi drone malam tahun baru, coba tebak!
selanjutnya di hari kedua dan ketiga, pasukan belanda menyerang pusat pertahanan tentara dan para pejuang di masjid agung palembang dan berhasil ditangguhkan oleh pasukan batalyon gani dan tokoh masyarakat yang lainnya.
sedangkan dari arah lain yaitu dari arah talang betutu berhasil dicegah oleh para pejuang palembang yang dipimpin oleh lettu wahid luddien.
ada beberapa tokoh yang ikut dalam pertempuran 5 hari 5 malam di palembang yakni kolonel maludin simbolon, letnan kolonel bambang utoyo, mayor rasyad nawawi, dan kapten alamsyah.
senada pemateri sebelumnya, rillo menegaskan pertempuran 5 hari 5 malam palembang sebagai momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan indonesia. 
baca juga:gen z wajib tau! ini ajakan sultan palembang pada road show peringatan pertempuran 5 hari 5 malam
baca juga:kenang jasa para pahlawan palembang, ini link mars perang 5 hari 5 malam ciptaan seniman ali goik 
“sebagai bagian dari perang yang lebih besar, pertempuran ini menunjukkan keteguhan dan semangat juang rakyat indonesia dalam menghadapi penjajah,” pungkasnya.