Berkaca dari Pendaki Tewas di Puncak Dempo, Bagaimana Kesiapan Seorang Pendaki Sebelum Melakukan Pendakian?
Petugas BPBD Kota Pagaralam mengevakuasi pendaki yang meninggal pada malam tahun baru di puncak Dempo-bpbd pga-
PAGARALAM, KORANPALPRES.COM – Peristiwa awal tahun di kawasan wisata Gunung Dempo menjadi peristiwa menyedihkan. Seorang pendaki asal Seluma, Bengkulu dikabarkan meninggal dunia karena diduga mengalami hipetermia. Terkait peristiwa menyedihkan itu, sebetulnya bagaimana kesiapan seorang pendaki sebelum melakukan pendakian?
Ini bukan untuk mengulik rasa sedih, tetapi untuk dijadikan instrospeksi untuk pendakian ke depannya.
Mendaki gunung kini telah menjadi tren yang semakin digemari. Bukan hanya memberikan pengalaman petualangan yang menantang, naik gunung juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Dengan mendaki gunung, kamu bisa meningkatkan kebugaran tubuh, mengurangi stres, dan menikmati keindahan alam yang menakjubkan. Tidak heran jika banyak orang, termasuk pemula, tertarik untuk mencoba aktivitas yang satu ini. Pertanyaannya, amankah naik gunung untuk pemula?
Dilansir dari https://blog.eigeradventure.com/ ada beberapa tips yang harus dipersiapkan sebelum mendaki gunung.
BACA JUGA:Wajib masuk Wishlist! 4 Tempat Mendaki di Sumatera Selatan, Nomor 3 Cocok Bagi Pemula
Juga dikemukakan Kepala BPBD Kota Pagaralam, Jon Hasman, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Anjas, juga mengatakan sebelum melakukan pendakian atau muncak ke Gunung Dempo segala persiapan tentunya harus benar-benar dipersiapkan.
“Kita semua sangat tidak menginginkan ada kejadian yang menimpa pendaki, karena itu persiapan para pendaki termasuk masalah fisik harus benar-benar diperhatikan,” ujar dia.
Adapun persiapan sebelum mendaki menurut Eigeradevnture ada beberapa hal yang benar-nemar harus dicermati sebelum melakukan pendakian seperti:
Mendaki wajib dengan persiapan yang memadai; Pilih Jalur Pendakian yang Tepat dan Ramah untuk Pemula; Pantau Kondisi Cuaca dan Lingkungan;
BACA JUGA:Ingin Mendaki Sampai ke Puncak Dempo? Ini 3 Jalur Pendakian yang Sering Dipergunakan Pendaki
BACA JUGA:Ingin Liburan Memuaskan? Seputaran Kawasan Gunung Dempo Ini Bisa Kamu Jelajahi
Selain itu Perhatikan Setiap Langkah Kaki; Berhentilah dan Istirahatlah; Dilarang Membuang Sampah Sembarangan; Selalu Bersama Kelompok selama Pendakian; Bekali Diri dengan Pengetahuan Pertolongan Pertama Dasar; Nikmati Perjalanan dan Ukur Kecepatan Diri Sendiri; Menjaga Habitat Flora dan Fauna; Hindari Melakukan Tindakan Berisiko; Beritahu Orang Lain tentang Rencana Pendakian.
Diketahui seorang pendaki asal Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, dilaporkan meninggal dunia setelah mendaki Gunung Dempo di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan.
Korban diketahui bernama Deko Avriansah (22), meninggal pada dinihari, Jumat (3/1) sekitar pukul 01.45 WIB.
Dari informasi yang diperoleh, Deko bersama seorang rekannya memulai pendakian pada Selasa, 31 Desember 2024, dengan tujuan merayakan malam tahun baru di puncak Gunung Dempo.
BACA JUGA:Wah! Ribuan Wisatawan Menyerbu, Akses Jalan Masuk Kawasan Wisata Gunung Dempo Macet Total
BACA JUGA:Sambut Libur Nataru Infrastruktur Kawasan Wisata Gunung Dempo Digenjot Perbaikannya
Namun setibanya di puncak, korban mulai merasakan sakit dan diduga terkena hipotermia, akibat cuaca dingin ekstrem yang melanda.
Rekan korban segera turun untuk meminta bantuan ke pos Balai Registrasi Gunung Dempo (BRIGADE). Tim gabungan dari BPBD Kota Pagaralam dan relawan langsung bergerak untuk mengevakuasi korban yang dalam kondisi sakit dan diduga mengalami hipotermia.
Jadi korban setidaknya sudah berada di puncak Dempo selama 3 hari sebelum meninggal dan akhirnya dievakuasi.
Kepala BPBD Kota Pagaralam, Jon Hasman, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Anjas, mengonfirmasi kejadian tersebut.
BACA JUGA:Ribuan Pendaki Sudah Registrasi, Puncak Dempo Akan Ramai Malam Tahun Baru Nanti
BACA JUGA:Pendaki Dempo Diimbau Tidak Lewat Jalur Bukit Timur, Brigade Akan Kesusahan Menyusuri Jejaknya
“Benar, ada pendaki yang meninggal di puncak Gunung Dempo. Saat ini tim gabungan sedang melakukan evakuasi korban,” kata Anjas.
Deko Avriansah (21 tahun) asal Kabupaten Seluma, Bengkulu, dari area puncak Gunung Dempo pada Jumat, 3 Januari 2025. Evakuasi akhirnya dilakukan terhadap pendaki yang dinyatakan sudah meninggal itu dan memakan waktu selama 10 jam.
Anjas mengatakan evakuasi berlangsung rumit karena jalur Gunung Dempo yang curam dan miring sekitar 45-70 derajat.
Selain itu karena tanah berpijak menjadi berlumpur licin selama musim hujan juga ditambah pula kabut sedang tebal.
BACA JUGA:Legenda di Balik Keindahan Gunung Marapi Sumatera Barat, Sering Erupsi Tapi Tak Pernah Sepi Pendaki
BACA JUGA:Menelan Banyak Nyawa! Cek Data Pendaki Korban Letusan Gunung Marapi, Ada yang Belum Turun
"Kami melakukan sistem estafet untuk menjaga keselamatan dan stamina tim," kata Anjas.
Menurut Anjas, total sebanyak 46 orang petugas yang dikerahka dalam pencarian, terdiri dari 35 anggota BPBD, 11 relawan, dan 3 tim medis.
Mereka disiagakan di beberapa titik sepanjang jalur pendakian untuk mendukung evakuasi secara estafet tersebut.
Peristiwa pendaki yang mengalami hipotermia di puncak Gunung Dempo atau di perjalanan ke puncak memang sudah sering terjadi.
Tinggal memang kesiapan pendaki termasuk juga kesadaran kalau mereka tidak merasa fit sebaiknya tidak memaksakan muncak.