Sindir Maraknya Musik Remix, Penyiar TVRI Sumsel ini Dukung Pembatasan yang Dilakukan Kepolisian
Sindir maraknya musik remix, Penyiar TVRI Sumsel Husin Soengki mendukung pelarangan yang dilakukan aparat Kepolisian.--kolase koranpalpres.com
Karena bagi dia, musik merupakan bahasa jiwa yang universal.
Siapapun pasti akan tergetar ketika mendengar senandung nada yang menelusup ke dalam jiwanya.
BACA JUGA:Nekat Mainkan Musik Remix Saat Hajatan, Ini Sanksi Tegas Kapolres OKU Timur
BACA JUGA:Lantunkan Music Remix, Pemilik Hajatan dan Alat Music di Palembang Diamankan Polisi
Sebagai insan yang sangat dekat dengan nilai-nilai musikal, Uchin begitu peka untuk mengolaborasikan nada-nada musik dengan keragaman tradisi masyarakat Indonesia.
"Bagi saya, musik merupakan nilai dasar dari jiwa seseorang yang peka terhadap nilai-nilai kemanusiaan," imbuhnya
Menurut Uchin, pada masa-masa sebelum pecahnya ruang kuas genzi saat ini, sajian musik Indonesia diwanai dengan kekentalan nilai tradisi khas yang lebur dengan alam, ciri peradaban, serta religiusitas kehidupan.
Dari lagu anak-anak, misalnya.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Hadiri Perayaan HUT ke-50 TVRI Sumsel
Sajian estetiknya benar-benar berakar kuat ke dalam adab dan adat istiadat, sehingga mampu mendidik jiwa anak-anak dengan kesadaran relijiusitas membangun struktur kerendahan hatinya.
"Coba kita perhatikan, kalau dulu lagu anak-anak itu akrab dengan alam dan ketuhanan secara utuh," cetus dia.
Dia mencontohkan, lagu Menanam Jagung, dan Siksa Kubur, serta jenis lagu yang menceritakan alam dan lingkungan sekitarnya.
"Namun saat ini, masih adakah lagu anak-anak dengan corak nada dan syair seperti itu?" pungkas Uchin.