https://palpres.bacakoran.co/

Kurikulum Berbasis Cinta, Dorong Agama Bangun Kedamaian dan Kerukunan untuk Harmoni Keberagaman

Suasana rapat pembahasan Kurikulum Berbasis Cinta yang digagas PKUB Kemenag.--kemenag.go.id

JAKARTA, KORANPALPRES.COM – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) saat ini tengah menyusun Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). 

Upaya ini menindaklanjuti arahan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang mendorong agama menjadi elemen yang berdaya guna dalam membangun kedamaian dan kerukunan di tengah masyarakat yang beragam.

Kepala PKUB Muhammad Adib Abdushomad menuturkan, penyusunan Kurikulum Berbasis Cinta sebagai langkah strategis untuk memperkuat harmoni keberagaman di Indonesia. 

Agama menurut Muhammad Adib harus menjadi kekuatan pemersatu yang memberikan dampak positif nyata.

BACA JUGA:Lestarikan Bahasa Daerah dan Jadikan Kurikulum di Sekolah, Ini Kata Kadisdik Palembang

BACA JUGA:Mengintegrasikan Teknologi AI dalam Kurikulum Pendidikan

Dia menilai ketika terjadi kondisi umat yang berjarak dengan pemuka agamanya, maka itu adalah pertanda sebuah kegagalan. 

“Agama harus impactful agar keberagaman ini menjadi harmoni,” tegasnya dalam rapat pembahasan Kurikulum Berbasis Cinta seperti dikutip kemenag.go.id. 

Dia berharap Kurikulum Berbasis Cinta ini menjadi dasar dalam memperkenalkan nilai-nilai cinta yang universal sebagai cara untuk menjaga keseimbangan dalam keberagaman.

Rapat pembahasan Kurikulum Berbasis Cinta ini dihadiri sejumlah tokoh lintas agama. 

BACA JUGA:Bahas Implementasi Kurikulum Merdeka dengan Sejarah Lokal, AGSI Sumatera Selatan Gandeng 2 Pakar Pendidikan

BACA JUGA:Revolusi Pendidikan di Lahat, Aksara Ulu Masuk Kurikulum Sekolah, Hebat!

Mereka turut memberikan pandangan tentang cinta sebagai nilai yang mengikat dan mempersatukan.

Salah satunya Mohammad Shofan, dari Teras Kebhinekaan yang berbagi pengalaman tentang program "Living Our Values Everyday" (LOVE).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan