Upaya Tekan Angka Stunting Dibahas dalam FDA yang Diikuti Pj Sekda

Pj Sekda ikuti vidcon Forum Diskusi Aktual (FDA) yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.-Humas Protokol Pagaralam-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Dalam rangka menangkal pandemi dan perbaikan gizi di Indonesia terkhusus di Kota Pagar Alam, Pj Sekretaris Daerah Kota Pagar Alam Dahnial Nasution mengikuti Forum Diskusi Aktual (FDA) yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, pada Selasa (11/03/2025) secara virtual di Ruang Rapat Besemah III Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pagar Alam.
Dengan tujuan utama upaya menurunkan angka stunting di tanah air, kegiatan ini mengusung tema "Strategi Implementasi Wastewater Based Epidemology (WBE) di Indonesia". Yakni dengan dilakukan upaya pendekatan, salah satunya pemantauan kondisi kesehatan lingkungan, baik di perkotaan hingga pedesaan.
Forum yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Akademisi hingga Ahli Sanitasi dari Jepang, diharapkan dapat mempererat kerjasama antara Indonesia dan Jepang, WBE dapat diterapkan di Indonesia serta dapat mewujudkan tujuan utama dalam penurunan angka stunting di Indonesia.
Sebagai informasi, angka stunting di Kota Pagar Alam menyentuh angka 11,6 persen, di mana angka ini merupakan angka stunting terendah di Provinsi Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Pimpin Upacara Gabungan Terakhir Kali, Pj Wako Berpamitan pada ASN di Pemkot Pagaralam
BACA JUGA:Pemkot Pagaralam Dukung Kegiatan Yatim Fest Yayasan Abulyatama
Diketahui berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting bahwa pencegahan lahirnya balita stunting dapat dilakukan melalui pendampingan keluarga berisiko stunting.
Harus ada pemantauan dan pemeriksaan maksimal dimulai dari 100 HPK (Hari Pertama Kehidupan) sampai anak berusia 2 tahun.
Siklus terjadinya stunting, dapat juga dicegah melalui formulasi kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Salah satunya dengan kegiatan pemberikan bantuan makanan tambahan untuk balita stunting, gizi buruk serta Bumil KEK.
BACA JUGA:Pemkot Pagaralam Segera Laksanakan Program MBG, Ini Langkah Persiapannya
BACA JUGA:Penurunan Stunting Jadi Prioritas, Ini Langkah Bupati OKU Timur
Dari data yang ada dan tercatat terakhir disebutkan bahwa Kota Pagaralam sendiri telah mampu menjadi kota dengan jumlah anak stunting paling rendah dari 17 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatra Selatan, berdasarkan survey SSGI pusat pada tahun 2022 menunjukan angka 11,6 % dan di tahun 2023 dari data di lapangan dengan sasaran balita 10.216 anak, yang terdampak stunting berjumlah 99 anak.
"Semoga ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita semua tentang dampak dan solusi pencegahan dan penurunan stunting di Kota Pagar Alam, serta bersama-sama dapat bersinergi dalam upaya mewujudkan target angka prevalansi nasional mencapai daerah zero stunting," Kata Sekda.