https://palpres.bacakoran.co/

Tradisi Khas dan Unik Memeriahkan Ramadan dari Masyarakat Berbagai Etnis di NTB

Tradisi baguba masih kental dilaksanakan di Desa Marente, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat saat Ramadan -sumbawanews-

BACA JUGA:Tradisi Sambur Ramadan Masyarakat Betawi Jakarta yang Nyaris Punah Tertelan Zaman

Di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), juga ada tradisi dan ritual khusus untuk menyambut bulan suci itu, yakni Doa Wura Bola. Secara etimologi, Wura Bola berasal dari dua kata Bima (Mbojo) yakni Wura berarti bulan dan Bola yang berarti bangun. Sehingga Doa Wura Bola bisa diartikan adalah Doa Bulan Terbangun 

Di Kabupaten Dompu atau negeri Nggahi Rawi Pahu, Nusa Tenggara Bara, juga punya tradisi dalam menyambut datangnya bulan Suci Ramadan yaitu tradisi yang disebut Padusan, di Dompu warganya menyebut Ngaha Diha.

"Proses yakni membersihkan diri. Mandi sekujur tubuh dengan berendam di air," kata Nurhaedah, Budayawan Dompu..

Jika di Jogja menggunakan kolam, di Dompu, laut menjadi tempat orang-orang untuk menjalankan tradisi ngaha Diha ini. 

BACA JUGA:Kemeriahan Tradisi Menjelang Ramadan Masyarakat Tatar Pasundan Jawa Barat yang Masih Lestari

BACA JUGA: Kamu Bisa Jumpai Tradisi Ini di Banten Saat Ramadan

Obyek wisata pantai, menjadi pilihan orang-orang dalam menjalankan tradisi yang turun temurun ini. Biasanya, tradisi ini dirangkaikan makan-makan.

"Makanya kita sebut Ngaha Diha. Ngaha artinya makan ndiha artinya ramai-ramai," tambahnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan