Bolehkah Memberikan Zakat Fitrah Kepada Saudara Kandung yang Tidak Mampu? Simak Penjelasan Ini

Reporter: Citra Utama |

Editor: Citra Utama |

Senin , 17 Mar 2025 - 05:32

Bolehkah memberikan zakat fitrah kepada saudara kandung yang tidak mampu? Simak penjelasan ini.--

bolehkah memberikan zakat fitrah kepada saudara kandung yang tidak mampu? simak penjelasan ini                            koranpalpres.com – zakat fitrah adalah salah satu zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang telah mencapai usia baligh dan mampu di bulan ramadan atau sebelum hari raya idul fitri. 
bolehkah memberikan zakat fitrah kepada saudara kandung yang tidak mampu atau kerabat sendiri? 
zakat fitrah disebut juga zakat al-fitr atau zakat fitr. 
zakat fitrah dikeluarkan berupa bahan makanan pokok seperti beras, gandum, atau kurma dengan besaran zakat yang harus dikeluarkan adalah sebesar satu sha’ (sekitar 2,5 - 3 kg) dari bahan makanan pokok tersebut per orang.  
baca juga:mengapa nuzulul quran diperingati 17 ramadan? ini penjelasannya!
baca juga:apakah boleh langsung makan nasi saat buka puasa? ahli gizi bilang begini
tujuan dari zakat fitrah adalah untuk membersihkan diri dan harta dari sisa-sisa dosa dan kekurangan selama berpuasa, serta membantu masyarakat yang kurang mampu dan membutuhkan.
zakat fitrah menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam islam dan menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk membayarnya. 
 
kriteria keluarga yang boleh dan tidak boleh menerima zakat
para ulama’ syafi’iyah memberikan perincian hukum tentang keluarga yang boleh diberikan zakat dan keluarga yang tidak boleh menerima zakat. 
baca juga:sengaja meninggalkan puasa ramadan tanpa halangan, buya yahya ingatkan bahaya besar ini
baca juga:artikel kurma: harmonisasi keluarga dalam menjalankan ibadah puasa
jika yang dimaksud keluarga dari pihak muzakki (orang yang membayar zakat) adalah orang yang wajib dinafkahi oleh muzakki, maka tidak boleh baginya untuk memberikan zakat kepada mereka.
hal ini misalnya memberikan zakat kepada orang tua dan anak yang wajib dinafkahi oleh muzakki, misalnya karena anaknya masih kecil dan tidak mampu untuk bekerja, orang tua sudah tua dan tidak memiliki harta yang mencukupi kebutuhannya. 
maka dalam keadaan demikian tidak boleh memberikan zakat kepada mereka.
alasan pelarangan pemberian zakat kepada keluarga yang wajib dinafkahi oleh muzakki, dikarenakan dua hal. 
baca juga:tidur saat puasa ramadan bernilai ibadah apabila penuhi syarat ini
pertama, mereka sudah tercukupi dengan nafkah dari muzakki.
kedua, dengan memberikan zakat pada orang tua atau anaknya, maka akan memberikan kemanfaatan pada muzakki, yakni tercegahnya kewajiban nafkah pada orang tua atau anaknya, karena sudah tercukupi oleh harta zakat, seandainya hal demikian diperbolehkan.
namun patut dipahami bahwa larangan memberikan zakat kepada keluarga yang wajib dinafkahi, hanya ketika mereka termasuk dari golongan fakir, miskin atau mualaf. 
jika mereka tidak termasuk dari selain tiga golongan tersebut, maka dalam hal ini boleh bagi mereka untuk menerima zakat. 
penjelasan tentang ketentuan ini seperti yang tercantum dalam kitab al-majmu’ ala syarhil muhadzab.
sedangkan ketika keluarga yang akan diberi zakat adalah keluarga yang tidak wajib dinafkahi oleh muzakki, seperti saudara kandung, paman, bibi, anak atau orang tua yang sudah tidak wajib dinafkahi dan para kerabat yang lain, maka dalam hal ini boleh bagi mereka untuk menerima zakat dari muzakki, meski statusnya masih keluarga.
ustaz abdul somad lewat kanal youtube media dakwah yang diunggah pada mei 2021 lalu, mengatakan bahwa memberikan zakat fitrah kepada saudara kandung yang sedang kesulitan ekonomi hukumnya diperbolehkan. 
memberikan zakat fitrah kepada saudara yang tak mampu juga menjadi salah satu kebaikan yang nilai pahalanya bisa berlipat ganda dan keberkahan dari allah swt. 
sebagaimana dalam sebuah hadist yang dilansir dari laman an-nur yang berarti: 
“sedekah kepada orang miskin nilainya sedekah. sedekah kepada kerabat nilainya dua, sedekah dan silaturahmi." (hr. nasai 2594, ibnu hibban 3344 dan dishahihkan syuaib al-arnouth). 
tapi, ada baiknya saat akan menunaikan zakat fitrah kepada saudara untuk tak memberitahukannya bahwa uang atau makanan pokok yang diberikan bertujuan untuk membayar zakat. 
hal ini agar saudara kita tidak merasa tersinggung dan melukai perasaannya.