Di Awal Kepemimpinan HDCU, Kinerja APBN di Wilayah Sumsel Tetap Tumbuh Positif, ini Penjelasannya!

Di awal tahun 2025, kinerja pelaksanaan APBN di wilayah Sumsel masih tetap tumbuh positif.--pixabay
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Di awal tahun 2025, kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) masih tetap tumbuh positif.
Tren positif kinerja realisasi pendapatan negara di Provinsi yang kini dipimpin duet Gubernur dan Wakil Gubernur, Herman Deru dan Cik Ujang (HDCU) ini didukung oleh tren positif pertumbuhan penerimaan pajak dan penerimaan kepabeanan dan cukai.
Realisasi pendapatan negara dari sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga menunjukkan capaian kinerja yang baik.
Begitupun realisasi belanja negara yang terdiri dari belanja pemerintah pusat dan Transfer ke Daerah (TKD) juga menunjukkan capaian kinerja yang optimal.
Fakta menggembirakan ini disampaikan Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sumsel, Agus Yulianto dalam rapat pleno forum Asset and Liability Committee (ALCo) Sumsel yang beranggotakan seluruh kantor vertikal Kemenkeu di Sumsel, Kamis 20 Maret 2025.
Penerimaan pajak di Sumsel sampai dengan Februari 2025 mencapai Rp1.553,27 miliar atau 10,2% dari target APBN, dengan pertumbuhan netto sebesar 1,6%.
Lebih lanjut Agus merinci, faktor pendorong pertumbuhan ini adalah penyesuaian perpindahan penerimaan Wajib Pajak Cabang yang semula disetorkan pada cabang terdaftar di Sumsel sekarang masuk ke Wajib Pajak Pusat terkait implementasi coretax awal Januari 2025.
Peningkatan setoran masa atas aktivitas sektor perkebunan kelapa sawit dan karet, pertumbuhan PPN & PPnBM sebesar 10,8%, dan capaian Pajak Lainnya sebesar 492,9%.
Agus menambahkan, kinerja penerimaan kepabeanan dan cukai juga tumbuh positif, utamanya didorong peningkatan harga serta volume ekspor CPO dan turunannya pada Februari 2025.
Total penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp124,81 miliar atau 48,36% dari target yang telah ditetapkan.
Sementara imbuh Agus, pendapatan negara dari penerimaan kepabeanan dan cukai ini mencapai pertumbuhan positif sebesar 162,18% (yoy).
Kinerja fasilitasi dan pengawasan kepabeanan dan cukai di Sumsel sampai dengan Februari 2025 mencapai Rp42,26 miliar dari pelayanan dan fasilitas fiskal dan Rp20 miliar dari kinerja pengawasan.
“Pendapatan negara yang terealisasi sebesar Rp2.142,94 miliar dengan pertumbuhan 1,64% (yoy) juga didukung oleh Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terealisasi sebesar Rp464,86 miliar atau 19,33% dari target,” urainya.
Penerimaan dari sisi PNBP terjaga dengan baik yang ditunjukkan melalui capaian kinerja pendapatan PNBP Badan Layanan Umum (BLU) dan pendapatan PNBP Lainnya.