Ayam Pramuka Laris Manis Usai Lebaran

Ayam pramuka yang biasa dibawa warga Pagaralam ke acara hajatan.-cikhen-
PAGARALAM, KORANPALPRES.COM - Usai Lebaran, musim hajatan terutama peristiwa nikah tiba. Kondisi ini ternyata membawa berkah tersendiri bagi para pedagang ayam pramuka. Ayam yang memiliki warna khas kecoklat-coklatan ini laris manis dibeli warga.
Hari keempat Idulfitri pasar yang ada di Pagaralam masih terlihat lengang. Terutama untuk penjualan daging. Namun tidak untuk penjualan ayam pramuka yang biasa dibawa warga untuk datang ke hajatan terutama perkawinan.
Pasca Hari Raya Idulfitri 1446H, harga kebutuhan bahan pokok sejauh ini masih melambung, bahkan sepertinya mau naik lagi. Sementara sejumlah warga di Bumi Besemah mulai menggelar hajatan dan kegiatan dimaksud seperti sudah menjadi tradisi. Sehingga hal itu mempengaruhi meningkatnya permintaan terhadap sejumlah kebutuhan bahan pokok, termasuk harga ayam pramuka (ayam coklat) tetap melambung seusai lebaran.
Informasi yang dihimpun, kemarin, di sejumlah pasar Inpres dan pasar Induk Nendagung Kota Pagaralam, harga ayam pramuka saat ini masih di kisaran Rp.65-70ribu per ekor, semula harganya Rp 40 ribu per ekor.
BACA JUGA: Tradisi Hajatan di Masyarakat Besemah, Datang Bawa Ayam Pramuka Pulang Bawa Ibatan
BACA JUGA:Musim Hajatan, Ayam Pramuka Laris Manis Usai Lebaran
Panca Indra, salah satu pedagang ayam pramuka di Demporeokan, Kelurahan Pagaralam, Pagaralam Utara mengaku, usai lebaran, pembelian ayam pramuka meningkat. “Rata-rata ayam laku terjual antara 10-20 ekor dibandingkan hari-hari biasa,” tuturnya seraya menambahkan ayam-ayam ini didatangkan dari Prabumulih, Palembang dan Muara Enim.
Peningkatan pembelian ayam pramuka diakuinya biasanya tak akan berlangsung lama. Hanya berlangsung selama musim persedekahan saja. Setelah itu, pembelian ayam pramuka akan kembali normal. “Ayam pramuka tembus Rp 65 ribu per ekor,” ucapnya.
Sementara itu, Marni, salah satu warga mengatakan, sudah menjadi kebiasaan di Kota Pagaralam, tiap ada hajatan, pasti tak akan pernah tinggal dengan yang namanya ayam pramuka. Ayam pramuka ini sebetulnya ayam petelur, namun entah sejak kapan mulai dibawa ke tempat hajatan.
"Saya hanya ikut-ikutan tradisi saja. Kebiasaan warga di sini membawa ayam coklat atau ayam pramuka," katanya.
BACA JUGA:Ada Ayam Pramuka di Tradisi Hajatan Basemah?
BACA JUGA:Pedagang Ayam Menjerit, Harga Ayam Potong Naik Rp 8 Ribu Perkilonya, Ini Penyebabnya
Menurut Pengamat Budaya Besemah, Jonli Darto, dulu kebiasaan warga masyarakat Besemah jika datang ke hajatan membawa ayam kampung dengan beras, kelapa, dan kacang buncis ditambah juga bihun atau sohun. Namun, seiring perkembangan dan kepraktisan saat ini tinggal ayam yang dibawa.
"Kalau dulu ayamnya juga ayam kampung. Jadi jika dimasak memang nikmat dan lezat. Sekarang ini ayam kampung sudah jarang diperoleh karenanya diganti ayam cokelat," ujarnya.